Sabtu, 23 November 2024

Pemda Indonesia Harus Ambil Peluang Kembangkan Potensi Beberapa Sektor di Negeri Kiwi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Working Luncheon bersama jajaran pimpinan Government to Government (G2G) dan Massey University di Wellington, Kamis (6/9/2018). Foto: Istimewa

Tantowi Yahya Dubes RI untuk Selandia Baru mendorong pemerintah-pemerintah daerah di Indonesia untuk mengambil peluang kerja sama dengan berbagai lembaga di Selandia Baru.

Tantowi menyampaikan hal tersebut seusai acara working luncheon bersama jajaran pimpinan Government to Government (G2G) dan Massey University di Wellington, Kamis (6/9/2018).

Hadir pada kesempatan tersebut antara lain Malcolm Mallard Executive Director G2G, dan Ray Geor Vice Chancellor Massey University.

Menurut Tantowi, di bawah pemerintahan sekarang ini, Indonesia menginginkan kerja sama di empat bidang utama yang menjadi keunggulan Selandia Baru, yakni pendidikan, energi terbarukan, khususnya geothermal, eco-tourism, dan kelautan.

“Indonesia sedang mengembangkan energi terbarukan, khususnya energi panas bumi, karena posisi Indonesia di Pacific Ring of Fire dan adanya reservoir panas bumi terbesar di dunia,” ujar Tantowi.

Selain itu, kata dia, Indonesia dapat belajar dari Selandia Baru yang memiliki konsep eco-tourism yang maju, yang memadukan pengembangan destinasi wisata dengan tetap menjaga kelestarian alamnya.

Dubes Tantowi berpandangan terbentuknya pemerintahan baru di sejumlah provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia hasil pilkada daerah serentak bulan 27 Juni 2018 lalu merupakan momentum bagi pemerintah daerah untuk mendorong kerja sama antara universitas unggulan di daerah dengan universitas di Selandia Baru.

“Sebagai contoh, Universitas Pattimura di Ambon dan Universitas Sam Ratulangi di Manado untuk potensi sumber daya laut dan perikanan, Universitas Mataram di Nusa Tenggara Barat untuk peningkatan produksi agribisnis dan peternakan,” jelasnya.

Selain itu, menurut Dubes Tantowi, perlu diupayakan kerja sama untuk pengembangan geothermal di Sumatera Selatan, ecotourism di Sumatera Utara, dan industri peternakan di Jawa Barat.

Sementara Malcolm Mallard Executive Director G2G menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan bahwa Selandia Baru sangat antusias dan berkepentingan dalam mendorong kerja sama dengan akademisi dan institusi di Indonesia.

Selandia Baru telah menjadi success story dalam pemanfaatan ekonomi terbarukan utamanya geothermal yang 15% sudah masuk dalam supply chain energi nasional.

Dalam aspek kepariwisataan, Selandia Baru telah menjadi percontohan kelas dunia dalam penanganan eco-tourism. Baru-baru ini juga Selandia Baru memperoleh penghargaan negara terbaik dalam penanganan sumber kelautan secara berkelanjutan.(faz/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs