Jumat, 22 November 2024

Pemerintah Impor Beras untuk Mengantisipasi Kenaikan Harga Akibat El Nino

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden, Senin (11/9/2023), meninjau ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP), di Gudang Perum Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden, Senin (11/9/2023), meninjau ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP), di Gudang Perum Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sesudah berkeliling gudang, Presiden mengatakan stok beras nasional yang tersedia sekarang sebanyak 1,6 juta ton.

Untuk memenuhi cadangan beras sebanyak dua juta ton, Pemerintah Indonesia mengimpor 400 ribu ton beras, dari sejumlah negara. Antara lain, Bangladesh dan Kamboja.

Dengan begitu, Jokowi optimistis bisa meminimalisir kenaikan harga beras di pasar akibat fenomena El Nino yang terjadi hampir di semua negara.

“Yang sudah ada di dalam gudang 1,6 juta ton, dalam perjalanan 400 ribu ton. Sehingga, akan ada stok dua juta. Biasanya stok kita hanya 1,2 juta ton dalam kondisi normal. Sekarang kita memiliki dua juta ton. Jadi, masyarakat tidak usah khawatir. Impor ini untuk memastikan kita memiliki cadangan strategis stok. Itu harus dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan harga akibat produksi turun karena El Nino, meskipun saya lihat angkanya juga tidak banyak,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, RI 1 mulai menyalurkan beras bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat.

Rencananya, program bantuan pangan untuk masyarakat itu mulai disalurkan bulan September sampai November 2023.

Setiap bulannya Bulog harus mengeluarkan sebanyak 210 ribu ton untuk program bantuan pangan.

Kalau masih ada stok beras, Kepala Negara bilang program itu akan dilanjutkan supaya masyarakat tidak terkena imbas kenaikan harga beras.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs