Jumat, 22 November 2024

BKKBN: KB Jadi Kunci Keluarga Sehat

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Hasto Wardoyo Kepala BKKBN (paling kanan) membantu memasang alat kontrasepsi pada akseptor di Puskesmas Jepon I, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, Minggu (10/9/2023). Foto: Antara

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menegaskan pentingnya Program Keluarga Berencana atau KB dalam upaya untuk membangun keluarga yang sehat.

Pada acara bertajuk “Gotong Royong Penanganan Stunting” di Puskesmas Jepon I, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, Minggu (10/9/2023), Hasto Wardoyo Kepala BKKBN menyampaikan bahwa pelaksanaan kontrasepsi dalam Program KB membantu mengurangi risiko kematian ibu dan bayi hingga mencegah stunting.

“Dengan ber-KB maka ada jeda bagi ibu untuk melakukan pemulihan pada tubuhnya dan kembali siap untuk hamil dan melahirkan,” kata Hasto dilansir Antara, Senin (11/9/2023).

Dengan alat kontrasepsi, pasangan suami istri bisa lebih baik mengatur kelahiran anak sesuai kemampuan finansial dan kesiapan mental serta mengindari kelahiran yang tidak diinginkan.

Selain itu, penggunaan alat kontrasepsi dapat meminimalisir risiko masalah kesehatan pada ibu dan anak serta memungkinkan ibu untuk memulihkan diri dengan baik setelah kelahiran anak pertama dan mencapai kesehatan yang optimal sebelum hamil lagi.

Program KB yang tepat juga dapat mengurangi risiko kehamilan berisiko tinggi, seperti kehamilan pada usia terlalu muda atau terlalu tua, serta risiko kelahiran prematur.

“Usia maksimal kehamilan itu di 35 tahun, kalau sudah di atas usia 35 tahun jadinya berisiko tinggi, bisa terjadi kematian pada ibu, bayi, atau munculnya stunting,” ujar Hasto.

Dalam kesempatan yang sama, Hasto turut mengkampanyekan konsep “dua anak lebih sehat”.

“Konsep ‘Dua Anak Lebih Sehat’ ini berdasarkan bukti dan analisis ilmiah. Angka kematian bayi dari ibu yang memiliki satu sampai dua anak dibandingkan kehamilan tiga anak atau yang melahirkan lebih dari lima anak menunjukkan perbedaan signifikan,” ungkapnya.

Selama berada di Puskesmas Jepon I, Hasto memantau fasilitas pelayanan kontrasepsi, membantu memasang alat kontrasepsi, serta berinteraksi dengan anggota Tim Penggerak Keluarga (TPK).

“Tim Penggerak Keluarga ini hebat-hebat, tetap dikawal terus ibu-ibu hamil nya ya, jogo tonggone (dijaga tetangganya), jangan sampai tetangga sebelah hamil kita enggak tahu,” tutur dia. (ant/bnt/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs