Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) yang menjadi Proyek Strategis Nasional terus dikebut pengerjaannya. Titik akhir Tol Trans Jawa sepanjang 172.91 KM ini, baru diserahkan konsesinya oleh pemerintah kepada PT. Jasa Marga Probolinggo-Banyuwangi, di akhir 2017.
“Jadi umur kami masih 8 bulan, setelah kami (PT Jasa Marga Probolinggo Banyuwangi, red) mendapatkan hak konsesi dari pemerintah,” terang Hari Pratama Direktur Utama PT. Jasa Marga Probolinggo saat berbincang dengan Radio Suara Surabaya, Jumat (7/9/2018).
Sekarang ini masih banyak yang harus dipersiapkan PT. Jasa Marga , diantaranya finalisasi desain.
“Kami sekarang melakukan pengecekan desain, karena kondisi waktu tender awal dan kondisi eksisting sudah banyak berubah sehingga kami perlu penyesuaikan. Untuk pembebasan lahan tidak ikut tanggung jawab kami, jadi diserahkan ke Kementerian PUPR,” tambahnya.
Hari mengatakan, untuk penyelesaikan seluruh proyek Tol Probowangi yang menelan investasi senilai 23.3 T ini, butuh waktu dua tahun. “Jadi kalau tanah sudah ready kami siap melaksanakan konstruksi proyek ini selama dua tahun, jadi dengan catatan kalau lahan semua siap,” tambah dia.
Saat ini, PT. Jasa Marga Probolinggo-Banyuwangi sedang menyelesaikan konstruksi seksi 1, yakni Probolinggo – Besuki sepanjang 30 KM. Selanjutnya akan menyusul pengerjaan seksi 2, Besuki – Asembagus sepanjang 100 KM dan sisanya seksi 3 sejak Asembagus – Ketapang (Banyuwangi).
Dibukanya jalur tol Probowangi diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim 6 hingga 7 persen.
Kresnayana Yahya CEO Enciety Bussiness Consult mengatakan, dibukanya jalan tol akan meningkatkan perekonomian di daerah Probolinggo, Pasuruan, Banyuwangi.
“Arus barang dan orang akan lebih tinggi lagi, bisa dibayangkan hasil barang warga lokal bisa lebih banyak didistribusikan ke Surabaya. Tape misalnya, itu harga bisa turun karena biaya transportasi bisa turun. Saya dengan akan ada pabrik dan tempat usaha baru, yang sedang menjajaki daerah baru pasca ada pembangunan tol,” jelas Kresna.
Diharapkan proyek pembangunan dan pembebasan lahan di jalur Probowangi sesuai perencanaan, bahkan sekalipun dolar sedang ngamuk tapi proyek-proyek ini tidak terpengaruh.
“Sekarang ini proyek insfrastruktur wajib TKDN, jadi semuanya harus menggunakan komponen lokal,” kata Hari Pratama Direktur Utama PT. Jasa Marga Probolinggo-Banyuwangi.(rst)