Uni Afrika resmi masuk anggota tetap G20, yang terdiri dari negara-negara terkaya dan terkuat di dunia, kata Narendra Modi Perdana Menteri India pada KTT kelompok ini di New Delhi pada Sabtu (10/9/2023).
Badan kontinental yang terdiri dari 55 negara anggota itu kini memiliki status sama dengan Uni Eropa yang sebelum ini menjadi satu-satunya blok regional yang menjadi anggota penuh G20. Sebutan sebelumnya untuk Uni Afrika adalah “organisasi internasional terundang”.
Saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan KTT G20, Modi mengundang Uni Afrika yang diwakili oleh ketuanya, Azali Assoumani, untuk duduk di meja para pemimpin G20 sebagai anggota tetap.
“Kami menyambut Uni Afrika sebagai anggota tetap G20 dan sangat yakin bahwa masuknya Uni Afrika dalam G20 akan memberikan sumbangsih besar dalam mengatasi tantangan-tantangan global saat ini,” sebut deklarasi yang dikutip Antara dari Reuters.
Langkah memasukkan Uni Afrika itu diusulkan oleh Modi pada Juni.
Isu-isu lain yang diputuskan dalam KTT ini mencakup pinjaman lebih banyak lagi dari lembaga-lembaga multilateral untuk negara-negara berkembang, reformasi arsitektur utang internasional, regulasi mata uang kripto dan dampak geopolitik terhadap ketahanan pangan dan energi.
Draf setebal 38 halaman yang beredar di kalangan anggota G20 menyisakan paragraf “situasi geopolitik” kosong, yang mencerminkan adanya perpecahan mendalam akibat perang di Ukraina.
Namun, 75 paragraf lainnya menunjukkan ada kesepakatan luas mengenai isu-isu seperti mata uang kripto dan reformasi pada bank-bank pembangunan multilateral.
G20 sebelumnya terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa, dengan anggota yang mengambil porsi sekitar 85 persen dari produk domestik bruto (PDB) global, lebih dari 75 persen perdagangan global, dan sekitar dua pertiga total penduduk dunia.(ant/iss)