Jumat, 22 November 2024

Rombongan Delegasi Jatim di Maroko Dipastikan Aman Usai Gempa M 6,8

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sejumlah warga dan wisatawan berhamburan keluar di jalanan Kota Marrakesh, Maroko, usai gempa magnitudo 6,8 yang mengguncang negara itu, Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat. Foto: Istimewa

Kondisi rombongan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) beserta perwakilan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso di Maroko dipastikan aman, usai gempa magnitudo 6,8 mengguncang negara setempat, pada Jumat (8/9/2023) malam.

Rombongan delegasi Jawa Timur (Jatim) itu diketahui datang ke Maroko, menghadiri langsung penetapan Geopark Ijen sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) atau Jaringan Geopark Dunia, dalam Konferensi Internasional Ke-10 UGG di Kota Marrakesh,  7-9 September 2023.

Kota Marrakesh sendiri terbilang cukup dekat lokasi pusat gempa di pegunungan High Atlas yang menewaskan kurang lebih 800 orang itu.

Hudiyono Kepala Disbudpar Jatim yang turut serta dalam rombongan menceritakan, pada saat gempa terjadi sekitar pukul 23.11 waktu setempat (sekitar pukul 05.00 WIB), dirinya bersama seluruh delegasi Jatim sedang berada di hotel.

“Alhamdulillah semua tim begitu ada gempa karena sudah ada peringatan dini (dari pihak hotel), teman-teman semua segera turun dan Alhamdulillah semuanya dalam keadaan selamat. Mohon doa restu masyarakat Jawa Timur, agar kita bisa menjalankan amanah untuk tugas ini,” ungkapnya waktu mengudara di Radio Suara Surabaya, Sabtu (9/9/2023).

Dia mengungkapkan Kota Marrakesh saat gempa terjadi mendadak berubah jadi sangat kacau, mengingat pada waktu itu kebanyakan orang sedang beristirahat. Hudiyono juga mengungkapkan guncangan di wilayah hotelnya cukup kuat.

“Walaupun guncangannya cukup kuat, tapi (ditempatnya) tidak sampai ada korban, tidak ada kerusakan, tetapi saya lihat memang ada retakan-retakan (di bangunan sekitar),” ucapnya.

Dia bersama rombongan pun sempat diarahkan ke tempat evakuasi dan menunggu selama dua jam sebelum masuk kembali ke hotel. Namun, setelah masuk hotel tiba-tiba dievakuasi untuk kedua kalinya karena ada informasi gempa susulan.

“Setelah masuk ke hotel ada peringatan sendiri dari pihak hotel, supaya segera turun lagi ke tempat evakuasi karena informasinya ada getaran yang kedua (gempa susulan). Tapi alhamdulillah tidak terjadi karena doa masyarakat jawa timur,” ungkapnya.

Terkait serangkaian kegiatan UNESCO, Hudiyono juga menjelaskan ada agenda kegiatan yang sempat mundur beberapa jam karena tempat acara yang mengalami kerusakan ringan akibat gempa.

“Ada perubahan waktu sedikit, juga ada perubahan tempat acara. Karena tempat acara yang ditempatin untuk penyerahan penghargaan (UNESCO Global Geopark) sudah banyak keretakan-keretakan ya, sehingga kita dipindah ke tempat yang kira-kira jaraknya 50 meter dari lokasi awal. Sekali lagi mohon doa masyarakat Jawa Timur,” pungkasnya. (bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs