Sabtu, 23 November 2024

Rencana Pemkot dan Polrestabes Surabaya Fasilitasi Balapan Pemuda di Sirkuit GBT Perbolehkan Motor ‘Protolan’

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi. Balap liar. Foto: Antara

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Satuan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya masih membahas rencana memfasilitasi balapan pemuda di sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT).

Rencananya, motor ‘protolan’ tidak sesuai spesifikasi teknis standar yang bisa terkena tilang jika melintas di jalan umum, boleh dipakai.

“Sudah dilakukan rapat, dengan internal dan Insyaallah sudah kita sepakati akan digunakan untuk kegiatan anak-anak tadi. Jadi, silakan menggunakan. Sekarang menunggu kesepakatan dengan kepolisian, rapat dengan Pak Sekda. Kalau yang ikut trek-trekan (balapan) di situ (sirkuit GBT) gak usah surat-suratan. Biasanya anak balapan kan gak ada lampunya. Jadi ini trek-trekannya dipindah,” beber Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, Sabtu (9/9/2023).

Dalam kesempatan terpisah, AKP Satriyono KBO Sat Lantas Polrestabes Surabaya menjelaskan, alasan diperbolehkannya motor ‘protolan’ karena hanya melintas di area tertentu bukan di jalan umum yang harus mengacu UU Lalu Lintas.

Selain itu, akan diawasi oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang digandeng Pemkot dan Polrestabes Surabaya.

“Kalau ngomong boleh dan gak, karena kendaraan ini melakukan kegiatan di lintasan, kita mengikuti aturan IMI. Kalau di luar, ikut lalu lintas. Kalau di lintasan balap atau khusus dan diawasi ahli, otomatis ngikuti. Jadi kan boleh ibaratnya gitu,” beber Satriyono dihubungi suarasurabaya.net.

Tapi secara detil, motor ‘protolan’ seperti apa yang dinyatakan aman untuk balapan, menurut Satriyono masih dibahas bersama IMI.

Upaya memfasilitasi balapan pemuda, lanjut Satriyono digadang-gadang efektif mereduksi balap liar di jalan umum hampir setiap malam.

“Kita kan berusaha dan mencoba segala hal. Kalau difasilitasi bagaimana efeknya. Kita menangkap keluhan-keluhan yang sudah diamankan, dari mereka yang melanggar mereka bilang mau nyoba (motor) tapi gak tahu harus ke mana,” jelasnya.

Selama ini, patroli rutin petugas selalu kucing-kucingan dengan aksi balap liar.

“Menurut saya ini lebih tepat disebut speed riding bukan balap liar karena mereka kan cuma mau coba narik gitu aja. Biasanya di Jalan Adityawarman, Jalan A Yani, Margorejo, Dharmahusada, Ngagel Jaya,” tuturnya.

Rencana balapan pemuda itu nantinya akan terkoordinir lewat event-event. Paling dekat, menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Lalu Lintas (Lalin) pada 22 September 2023.

“Dalam rangka menyambut HUT Lalin, juga mereduksi speed riding di Surabaya. Ini juga program dari Pemkot Surabaya, bareng-bareng,” tandasnya. (lta/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs