Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim hujan pada tahun 2023-2024 umumnya akan tiba lebih lambat dibandingkan dengan biasanya.
Dwikorita Karnawati Kepala BMKG menjelaskan, hujan yang turun pada periode musim hujan 2023-2024 pada umumnya diprediksi akan normal dibandingkan biasanya.
“Jadi kurang lebih sama dengan rerata klimatologinya secara umum,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers secara daring, Jumat (8/9/2023).
Meskipun demikian, kata dia, ada beberapa daerah yang diprediksi mengalami curah hujan yang lebih tinggi, bahkan curah hujan lebih rendah dibandingkan rerata klimatologisnya.
Menurut Dwikorita, periode puncak musim hujan diprediksi umumnya terjadi di bulan Januari dan Februari 2024.
BMKG mengimbau Pemerintah, institusi terkait, termasuk masyarakat untuk siap dan antisipatif terhadap dampak musim hujan nanti yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
“Rekomendasi yang perlu kami sampaikan dalam menghadapi musim hujan tahun 2023 – 2024 adalah kami mengimbau semua pihak, Kementerian Lembaga, Pemerintah Daerah, Institusi terkait, juga masyarakat agar lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan adanya dampak musim hujan atau potensi bencana hidrometeorologi,” jelasnya.
“Wilayah yang mengalami sifat musim hujan di atas normal atau curah hujan tinggi dibandingkan rerata klimatologisnya, diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor dan banjir bandang,” imbuhnya.
Dwikorita mengharapkan, Pemerintah Daerah dapat lebih optimal dalam mempersiapkan hal tersebut bersama masyarakat atau mengedukasi masyarakat tentang bagaimana cara mencegah atau mengurangi risiko bencana hidrometeorologi tersebut yang dapat terjadi di musim hujan nanti.
“Terus akses memonitor info BMKG. Nah info BMKG ini akan memberikan peringatan dini potensi terjadinya hujan lebat ataupun hujan ekstrem,” kata Dwikorita.
Kepala BMKG juga mengimbau bahwa informasi ini juga dipandang sebagai peringatan dini agar berbagai wilayah yang diprediksi akan terdampak dapat melakukan aksi dini.
“Nah mencegah kejadian terjadinya bencana hidrometeorologi, mencegah kerugian yang dapat ditimbulkan,” tegasnya.
Dwikorita mengungkapkan, musim hujan secara umum diprediksi akan terjadi pada bulan November 2023, namun karena tingginya keragaman iklim di Indonesia menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah.
Saat ini beberapa zona musim telah terkonfirmasi mulai mengalami musim hujan itu. Sebagian besar Aceh yang lebih dekat ke arah Asia, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian tengah dan sebagian kecil Kepulauan Riau.
Selanjutnya musim hujan akan terjadi di Sumatera bagian tengah dan selatan lalu secara hampir berurutan diikuti di Kalimantan, Jawa yang secara bertahap akan mendominasi hampir seluruh wilayah Indonesia pada periode Maret 2024.(faz/ipg)