Sabtu, 23 November 2024

Empat Hari Sensus Ikan di Kali Surabaya, Ecoton Sebut Populasinya Turun 90 Persen

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Nelayan membantu menjaring ikan untuk sensus ikan di sepanjang aliran Kali Surabaya yang terbentang dari daerah Mlirip, Mojokerto sampai Bambe, Gresik. Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Selama empat hari sejak Selasa (4/9/2018) hingga Jumat (7/9/2018), Ecoton telah melaksanakan sensus ikan di sepanjang aliran Kali Surabaya yang terbentang dari daerah Mlirip, Mojokerto sampai Bambe, Gresik.

Riska Darmawanti Manager Riset dan Pengembangan Program Ecoton mengatakan, sensus ikan merupakan program tahunan yang selalu diadakan sejak tahun 2009. Ia menjelaskan, sensus ikan perlu diadakan untuk mendapatkan identifikasi jenis, berat, jumlah, dan jenis kelamin dari ikan di sepanjang Kali Surabaya.

Rampung dalam empat hari, Riska menjelaskan, hasil sementara yang didapat oleh tim riset Ecoton terkait perkembangan ikan di Kali Surabaya, cukup memprihatinkan. Riska menyebut, jumlah ikan yang disensus turun drastis di angka 80 sampai 90 persen dari dua tahun lalu.

Selain itu, ia juga menemukan 12 jenis ikan yang beredar di Kali Surabaya, di antaranya ikan palung, jendil, keting, rengkik, bader, dan berok.


Pengukuran ikan dari Kali Surabaya. Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Ditanya terkait faktor-faktor yang mungkin menjadi alasan turunnya jumlah tangkapan ikan secara drastis, ia menyebut limbah pabrik menjadi salah satu faktor utama. Riska mengatakan, turunnya jumlah ikan tidak lepas dari fenomena kematian ikan massal yang terjadi satu bulan lalu di Kali Surabaya.

Saat itu, satu orang bahkan bisa membawa ikan mati hingga satu karung seberat 50 kilogram. Air sungai yang telah tercemar limbah, tidak lagi cocok untuk kehidupan ikan.

Selain itu, Kemunculan Ikan Arapaima yang sempat ramai beberapa waktu lalu, turut menjadi sebab.

“Arapaima yang tertangkap rata-rata sepanjang 1,5 m dengan berat 40 kg. Sedangkan, minimal dia makan 10 persen dari berat badannya, sekitar 4 kilogram sehari.Nelayan tangkapannya tidak sampai 4 kg, tapi Arapaima makan 4 kg per harinya,” kata Riska.

Apakah Ikan Arapaima masih terlihat selama sensus berlangsung? Riska menyebut Ecoton tidak secara langsung melihat. Namun, Ecoton mendapatkan informasi dari salah satu penambang di Kali Surabaya yang melihat ikan ilegal tersebut di daerah Lebaniwaras, Gresik.

Selama melakukan sensus ikan, Ecoton dibantu oleh UPT Umbulan yang bertugas menghitung jumlah telur ikan di setiap jenis. Ini bertujuan untuk memprediksi anak ikan yang dihasilkan satu ekor indukan selama 2 sampai 3 bulan ke depan.

Selain itu, juga ada Laboratorium PM2PKP sebuah laboratorium perikanan, yang menguji konsentrasi logam berat dan antibiotik yang ada dalam ikan. (bas/iss/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs