Jalan Raya Lontar Surabaya akan ditutup total pekan depan hingga peninggian jembatan untuk mengatasi genangan berulang selesai dikerjakan.
Windo Gusman Prasetyo Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya menyebut, peninggian jembatan harus dilakukan karena kondisi cekungan jalan sudah jadi langganan genangan setiap hujan.
“Jadi untuk genangan di Lontar itu tepatnya sebelah Indomaret (sekitar Jembatan) itu topografinya memang menurun atau lebih rendah dari wilayah jalan lain, sering terjadi genangan. Genangan itu melintas dari saluran melewati atas jembatan,” beber Windo dihubungi suarasurabaya.net, Rabu (6/9/2023).
Jembatan termasuk aspal akan ditinggikan 1,8 meter dari yang ada saat ini. Agar tidak curam, lanjut Windo, akan dibuat penyesuaian aspal sekitar juga ditinggikan dengan ketinggian berbeda-beda.
“Jadi ada pelandaian jalan untuk sudut-sudut agar gak terlalu curam. Nanti kita atur. Karena melihat itu bukan 5-10 tahun ke depan. Tapi 20 tahun ke depan biar nanti kalau terjadi anomali hujan dengan debit aliran lebih besar dari sekarang, jembatan itu masih bisa dilalui debit saluran. (Pelandaian aspal) ke barat 40 meter dari jembatan. Yang ke timur lebih pendek belum tahu berapa,” jelasnya lagi.
Pengerjaan ini, sambungnya, akan dipercepat kurang dari sebulan. Sementara waktu, arus lalu lintas dialihkan ke kawasan CitraLand dan perkampungan.
“Ini persiapan alat berat dan pengalihan arus jalan. Mungkin mulai minggu depan. Saat ditutup total, mobil lewat CitraLand, motor lewat kampung-kampung nanti akan disiapkan Polrestabes Surabaya,” tandasnya.
Beta Ramadhani Lurah Lontar menyebut, permasalahan genangan itu di jembatan sampai masuk rumah warga memang sering terjadi.
“Iya biasanya masuk mangkanya daerah itu pagarnya ditinggikan supaya air nggak masuk ke dalam,” jelasnya.
Meski ada beberapa titik rawan genangan juga di wilayahnya, tapi Jalan Raya Lontar diprioritaskan untuk dikerjakan lebih dulu.
“Di Jalan Raya Lontar itu pertama. Kedua di pertigaan traffic light mau ke GWalk, lalu RW 7 Lontar juga sudah ditinjau DSDABM. Kemudian RW 5 daerah Tahura itu,” bebernya lagi.
Terkait rencana penutupan total akses Jalan Lontar, sambung Beta, sudah disosialisasikan ke warga.
“Nanti akan direkayasa lalin atau pengalihan arus tapi sampai sekarang belum ada. Jadi kalau ditutup lewat mana, belum disampaikan ke saya,” tandasnya. (lta/ipg)