Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya menegaskan tidak ikut cawe-cawe Fuad Benardi putra sulungnya merintis bisnis kafe yang diberi nama ‘Bober Caffe’ di Jalan Raya Jemursari Nomor 70 Kota Surabaya.
Tri Rismaharini, di Surabaya, Sabtu (8/9/2018), mengaku tidak mengetahui jika putranya kembali membuka bisnis kafe kembali setelah sebelumnya juga sudah membuat kafe di kawasan Joyoboyo, meskipun saat ini sudah tidak beroperasi.
“Ini bisnis kedua, saya tidak tahu kok bisa menyewa tempat besar untuk buat kafe,” katanya dilansir Antara.
Risma mengaku sejak masa SMA, putranya memang senang menggeluti bisnis. Saat membuka Bober Caffe, ia tak mengetahui bagaimana putranya mendapatkan modal hingga bisa menyewa tempat yang strategis di kawasan Surabaya Selatan.
Namun demikian, Risma pada saat meresmikan Bober Caffe pada Jumat (7/9/2018) sore memberikan apresiasi dan ucapan selamat. Terlebih kepada para pendiri Bober Cafe, yang salah satunya adalah artis Bisma Karisma, salah satu personel Boyband ‘Smash’. Saat itu, Risma memberikan pesan kepada para pendiri Bober Cafe agar tidak pernah menyerah dalam dunia bisnis.
Bober Caffe di Surabaya adalah kafe yang keempat setelah dua kafe sebelumnya didirikan di Bandung dan satu kafe di Pangandaran, Jawa Barat. Bober Caffe didirikan secara konsorsium dengan enam orang yang menjadi investor.
Dua investor berasal dari Bandung dan tiga orang dari Surabaya yakni Giri Bayu Kusuma, mantan ketua Hipmi Jatim, Wilson Tirta Tanim, Fuad Benardi serta Aura Kasih.
Bober Cafe menyuguhkan konsep yang berbeda dengan bisnis kuliner pada umumnya. Di bangunan tiga lantai ini, ruangan yang ada antara Coffe Shop tempat makan dan virtual office terintegrasi dalam satu area.
Risma menyebut konsep bisnnis kuliner yang memadukan bisnis kuliner dengan co-working space atau ruang kerja bersama merupakan salah satu terobosan yang menjanjikan. Menurutnya, konsep yang menyatukan coffee shop dengan virtual office sangat menarik.
“Ini bisa menjadi ruang pertemuan, bisnis dan tempat berkumpulnya anak-anak muda kreatif,” katanya.
Risma menyampaikan, dirinya tidak diperbolehkan cawe-cawe dalam bisnis yang digeluti putranya bersama teman-temannya. Untuk itu, ia mengistilahkannya ‘bisnis karepe dhewe’ atau bisnis sesukanya sendiri.
“Saya kadang kasihan juga, ia (putranya, red) harus berjuang sendiri. Orang lain minta rombong, saya bantu, ini tidak saya kasih apapun,” katanya.(ant/tin/ipg)