Puluhan massa aksi yang terdiri dari Green Woman Lakardowo, Ecoton, KRuHA, dan APMDD menggelar aksi damai di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (8/9/2018).
Mereka menuntut agar persoalan pencemaran lingkungan di Lakardowo, Mojokerto, yang melibatkan PT Putra Restu Ibu Abadi (PT PRIA) segera di selesaikan. Mereka menuding, pemerintah tidak serius dalam menyelesaikan persoalan limbah berbahaya ini.
Pasalnya pencemaran ini telah berlangsung sejak tahun 2010 dan green woman beserta LSM-LSM peduli lingkungan telah melakukan gugatan ke berbagai pihak dari pemerintah kabupaten hingga pusat.
Sutama Koordinator aksi yang juga perempuan warga Lakardowo menyebut, gugatan telah disampaikan mulai dari pemkab Mojokerto, DPRD Mojokerto, Gubernur Jatim, DLH Jatim, Komnas HAM, DPR Komisi 7 hingga ke Presiden.
Namun ia menyebut, hingga sekarang, tidak ada satupun perubahan yang dirasakan oleh warga. PT. PRIA masih berdiri dan warga masih harus menanggung akibat dari limbah tersebut.
Sutama bercerita, warga terserang penyakit gatal-gatal terutama anak kecil akibat pencemaran ini. Lahan sawah dan air di lakardowo juga telah terkontaminasi limbah B3.
Pada aksi damai pada pagi hari ini, mereka membawa berbagai poster yang menyerukan agar PT. Pria segera pergi dari desa mereka. Massa aksi juga membawa replika patung Dewi sri untuk menggambarkan kesedihan dewi padi tersebut atas pencemaran yang terjadi di Lakardowo.
Massa aksi yang sempat melihat gedung negara grahadi terbuka dan beberapa orang terlihat keluar, segera meneriakkan tuntutan agar Soekarwo, Gubernur Jatim keluar dan berdialog dengan mereka.
Namun, hingga aksi berakhir tidak ada satupun perwakilan dari Pemerintah Provinsi yang menemui para massa aksi.
Perlu diketahui, aksi pada hari ini merupakan aksi serentak dari berbagai negara di dunia yang membawa isu global yaitu Rise for Climate yang diikuti oleh 88 negara dengan total 735 aksi sedunia.
Aksi serentak ini merupakan upaya untuk mengawal pertemuan negara-negara dunia, dan bisnis internasional yang akan berkumpul di California AS pada bulan ini untuk membahas target-target kesepakatan Iklim Paris atau Paris Climate Agreement.(bas/ipg)