Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menutup sementara akses Penanjakan Bromo untuk memastikan keselamatan wisatawan akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan.
Septi Eka Wardhani Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS mengatakan, penutupan Penanjakan Bromo tetap dilakukan meskipun area yang mengalami kebakaran berada di kawasan Perum Perhutani dan bukan di wilayah taman nasional.
“Masih ditutup untuk tujuan Penanjakan, demi keselamatan pengunjung,” kata Septi dilansir Antara pada Senin (4/9/2023).
Septi menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima Balai Besar TNBTS pada Senin hari ini, kebakaran yang terjadi di wilayah Perum Perhutani tersebut sudah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan yang diterjunkan untuk melakukan pengendalian api.
Menurutnya, pihaknya saat ini memastikan bahwa kondisi telah benar-benar aman sebelum Balai Besar TNBTS kembali membuka akses wisata kepada para pengunjung khususnya di kawasan Penanjakan Bromo.
“Meskipun berada di areal Perhutani, namun dekat dengan kawasan kami. Sehingga, demi keamanan, Penanjakan ditutup,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa akses ke Penanjakan Bromo telah ditutup dari semua gerbang masuk taman nasional. Namun, wisatawan masih diizinkan untuk memasuki taman nasional ini dengan tujuan mengunjungi Lautan Pasir Bromo.
“Untuk Penanjakan masih ditutup dari semua pintu. Wisatawan boleh masuk hanya tujuan Laut Pasir saja,” ucapnya.
Pada Minggu (3/9/2023), Balai Besar TNBTS memutuskan untuk menutup akses wisata Gunung Bromo bagi wisatawan pada pintu masuk Wonokitri, Kabupaten Pasuruan. Penutupan tersebut, dilakukan akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Perum Perhutani. (ant/dvn/saf/ipg)