Sabtu, 23 November 2024

Pemkot Surabaya Klaim Inflasi Bulan Agustus Terkendali

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Suasana toko di Pasar Blauran diserbu pembeli baju adat-pejuang, Rabu (16/8/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengklaim berhasil mengendalikan inflasi per Agustus 2023.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, laju inflasi cenderung terkendali, karena komoditas yang mengalami inflasi naik tidak terlalu signifikan dibanding komoditas yang mengalami penurunan harga.

“Komoditas barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) yang meningkat harganya masih dapat dikontrol melalui operasi pasar dan penyederhanaan rantai distribusi. Selanjutnya adalah rutin melakukan pemantauan dan pengawasan harga di pasar,” kata Eri lewat keterangan resmi yang diterima suarasurabaya.net, Senin (4/9/2023).

Menurutnya, beras adalah komoditas penyumbang utama terjadinya inflasi di seluruh kabupaten/kota berdasarkan IHK di Provinsi Jawa Timur. Namun, harga beras di Kota Surabaya masih berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) dibandingkan daerah lain yang sudah mengalami kenaikan.

“Jadi, sekarang ini harga dasar dari Bulog sudah naik, sehingga tidak mungkin tidak naik harganya di sejumlah daerah. Nah, di Surabaya kita menjaga harganya itu, kita mensubsidi ongkos transportasinya, sehingga harga dari Bulog itu tidak berubah sampai di tempat pedagang jualan, sehingga naiknya tidak terlalu tinggi,” kata dia.

Pemkot Surabaya, lanjutnya, juga bekerja sama dengan daerah-daerah lain untuk memenuhi sejumlah kebutuhan pokok di Surabaya.

“Namun, yang bisa disubsidi adalah ongkos transportasinya, sehingga harganya tidak terlalu tinggi ketika dijual oleh pedagang,” ujarnya.

Terkait strategi dan langkah Pemkot Surabaya dalam menurunkan inflasi, yaitu akan memenuhi suplai komoditas bapokting kepada pedagang pasar dari kelompok tani. Di mana harga komoditasnya lebih terjangkau sehingga kenaikan maupun penurunan harga komoditas dapat tetap terkendali.

“Selanjutnya pelibatan Bulog juga tetap diprioritaskan dalam operasi pasar komoditas beras agar harganya tetap stabil. Kolaborasi dan konsolidasi dengan berbagai stakeholder juga tetap dilakukan agar laju inflasi dapat dikendalikan dengan baik. Yakni, melakukan pemantauan dan pengawasan harga yang ada di pasar,” bebernya.

Jika sampai ada inflasi di Surabaya, Eri bersama TPID langsung menganalisis penyebab inflasi, lalu mengambil langkah. Jajaran PD Pasar Surya juga diminta selalu memantau harga di pasar, agar tidak ada pedagang yang menjual di atas HET.

“Jika ada yang jual di atas HET, kami segera melakukan langkah-langkah strategis yang solutif. Seperti menjaga harga beras Bulog, hingga mensubsidi BBM transportasi untuk mengangkut barang dari daerah penghasil bahan pangan,” pungkasnya.

Sekedar informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2023, Kota Surabaya terjadi inflasi month to month (mtm) sebesar 0,14 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,29. Angka ini menurun karena pada bulan Juli 2023 masih sebesar 0,15 persen. (lta/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs