Jumat, 22 November 2024

Sahroni Batal Laporkan SBY ke Bareskrim

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ahmad Sahroni Bendahara Umum Partai NasDem. Foto : Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Ahmad Sahroni bendahara umum Partai NasDem batal melaporkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Awalnya, Sahroni ingin melaporkan SBY dan jajaran petinggi partai Demokrat ke Bareskrim karena menyebut Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan dideklarasikan sebagai bakal capres dan bakal cawapres pada awal September.

Datang ke gedung Bareskrim, Sahroni mengaku membatalkan niatnya melaporkan SBY karena dilarang oleh Surya Paloh Ketua Umum Partai NasDem. Bahkan, Anies Baswedan Bakal Capres partai NasDem juga melarangnya. Kata Sahroni, Anies ingin partai NasDem fokus ke depan saja.

“Saya sebenarnya sudah siap melaporkan, tetapi tadi perintah Ketum (Surya Paloh) untuk tidak boleh melaporkan. Tadi Pak Anies juga WA saya untuk meminta hal yang sama. Pak Anies ingin fokus ke depan. Ini dalam rangkaian pemenangan strategi pemenangan capres (Pemilu) 2024,” ujar Sahroni di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/9/2023).

Menurut Sahroni, sejauh ini tidak pernah ada pembicaraan soal Anies akan dideklarasikan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat pertemuan di kediaman pribadi SBY di Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 25 Agustus 2023. Sahroni mengaku ikut secara langsung pertemuan tersebut.

“Mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh Pak SBY bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Omongan itu saya katakan nggak ada, tetapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar. Jadi, apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka. Tidak ada bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Jadi, nggak ada. Selama dua jam saya di dalam ruangan itu adalah menerima cerita tentang apa pengalaman Pak SBY selama memulai proses sebagai capres (Pemilu) 2004,” tegas Sahroni

Sekadar diketahui, Partai Demokrat sendiri telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sekaligus mencabut dukungannya kepada Anies Baswedan bakal capres.

Demokrat keluar dari koalisi setelah deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk Pilpres 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).

Partai Demokrat menyatakan bahwa Partai NasDem membuat keputusan sepihak saat memutuskan koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan menduetkan Anies-Muhaimin. (faz/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs