Jumat, 22 November 2024

Puluhan Siswa SMK Prapanca Kembali Bersekolah Usai Gedungnya Disegel Tujuh Bulan karena Sengketa

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Sejumlah siswa dan wali murid SMK Prapanca 2 sujud syukur saat segel sekolah dibuka usai sengketa, Senin (4/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Sebanyak 97 siswa SMK Prapanca 2 Kota Surabaya akhirnya kembali ke sekolah, usai tujuh bulan harus menumpang belajar di tempat lain karena gedungnya disegel imbas sengketa, Senin (4/9/2023).

Seremonial pembukaan gerbang itu dipimpin Kombes Pol Pasma Royce Kapolrestabes Surabaya mulai pukul 09.30 WIB.

“Tentunya pada momen yang sangat luar biasa hari ini merupakan suatu akhir dari beberapa polemik yang terjadi. Selama tujuh bulan tidak bisa dimanfaatkan dan digunakan. Setelah ini para siswa silakan kembali belajar di almamatermya. Mari menuntut ilmu terus, belajar terus. Mudah-mudahan semua adik-adik merasa aman dan nyaman di sekolah,” beber Pasma ditemui suarasurabaya.net di lokasi.

Usai penandatanganan kesepakatan antara yayasan, kepala sekolah, dan cabang Dindik Sidoarjo, puluhan siswa itu langsung masuk gedung dan mencoba membuka pintu-pintu kelas yang tidak terkunci.

Atas pembukaan sekolah, Gugus Legowo Kepala SMK Prapanca 2 menyebut akan memulai pembelajaran, Rabu (6/9/2023) mendatang.

“Kita recovery (pemulihan) menata barang-barang kita harus bersih-bersih. Kita proses secepatnya. Hampir 1,5 tahun. Buat kami, saya mengimbau seluruh masyarakat dan seluruh pemerhati pendidikan, pendidikan ini penting harapan bangsa, ini amanah UU di manapun agar tidak terjadi lagi (sengketa serupa) dan berdampak kepada anak,” jelasnya.

Kombes Pol Pasma Royce Kapolrestabes Surabaya memimpin seremonial pembukaan segel SMK Prapanca 2 usai sengketa berujung damai, Senin (4/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Sementara Shendy Hyuga Darmawan salah satu siswa kelas XI jurusan broadcasting mengaku senang bisa kembali ke sekolah, dan melaksanakan pembelajaran dengan standar peralatan yang dibutuhkan.

“(Selama ini menumpang) di Stikosa AWS tiga bulan, di SMK Prapanca 1 selama tiga sampai empat bulan. Di AWS kita terganggu sama anak kampus. Di sini di gedung sendiri, leluasa praktik peralatan lengkap, dan gedung milik sendiri. (Sebenarnya) ada alat di sana (SMK Prapanca 1 dan Stikosa AWS) cuma, sedikit,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polrestabes Surabaya menggelar mediasi sengketa berbuntut penyegelan sekolah antara H. Soewandhi mantan Kepala Sekolah SMK Prapanca 2 dengan Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT), yang menaungi sekolah, pada Minggu (3/9/2023) kemarin.

Sengketa tersebut muncul setelah Soewandi diberhentikan pihak yayasan, karena usianya sudah 60 tahun. Soewandi lalu menggembok sekolah, sehingga sejak 2021 para siswa tidak bisa belajar di gedung SMA Prapanca 2.

Namun hasil dari mediasi, kedua pihak sepakat damai. Segala perselisihan telah diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak ada tuntutan apapun. (lta/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs