Kamis, 28 November 2024

Yusril Tak Ngotot Jadi Wakil Prabowo, Singgung PKB Keluar Koalisi karena Khawatir Tidak Jadi Bacawapres

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Yusril Ihza Mahendra Ketum PBB waktu ditemui usai deklarasi dukungan kepada Prabowo Subianto di Gedung DBL Arena, Surabaya, Minggu (3/9/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Yusril Ihza Mahendra Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto bakal calon presiden (bacapres) yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Dukungan yang diutarakan PBB lewat deklarasi di Surabaya hari ini, Minggu (3/9/2023) bukan sekedar keberpihakan sementara. Namun Yusril berkomitmen PBB tidak akan keluar dari KIM hingga Pemilu 2024 dimulai.

Yusril kemudian menyinggung, langkah PKB yang keluar dari koalisi dan memilih tawaran dari Surya Paloh Ketum Partai Nasdem. Yang kemudian mendekarasikan Muhaimin Iskandar Ketum PKB sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan, Minggu (2/9/2023) kemarin di Hotel Majapahit Surabaya.

“PBB tetap konsisten mendukung Pak Prabowo meskipun kita sempat tahu PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) sudah meninggalkan koalisi dan kami menghormati yang diputuskan oleh PKB itu,” kata Yusril saat ditemui di Gedung DBL Arena, Surabaya.

Meskipun PKB telah meninggalkan koalisi, Yusril masih optimis bahwa KIM yang diisi Partai Gerindra, Golkar, PAN, Geloran, dan PBB bisa memenangkan Prabowo Subianto dalam Pilpres mendatang.

Dalam koalisi Prabowo itu, Yusril juga menjadi salah satu kandidat sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi Prabowo Subiatno. Namun Yusril harus bersaing dengan Airlangga Hartarto dari Golkar dan Erick Thohir yang disebut dari PAN.

Meskipun pemilihan bacawapres Prabowo ini akan berlangsung ketat dalam koalisi. Yusril menyerahkan sepenuhnya pemilihan bacawapres kepada partai koalisi, meskipun nanti bukan dirinya yang terpilih.

“Biarlah ini mencuat ke publik, masyarakat juga menilai memberikan masukan dan komentar pada akhirnya itu akan diputuskan bersama oleh koalisi dan keputusan akhir ada di tangan Pak Prabowo. Saya merupakan salah satu alternatif dalam pencalonan itu tapi ya tidak ngotot-ngotot lah,” katanya.

Mantan Menteri Sekretaris Negara era SBY ini pun berharap suapaya KIM ini lebih harmonis setah membelotnya PKB. Dan tidak lagi terpecah meskipun di internal koalisi sedang terjadi perbedaan pendapat.

“Mudah-mudahan ini koalisi yang harmonis artinya tidak ambisi-ambisian terus memaksakan kehendaknya sendiri. Jadi kalau kehendaknya tidak terpenuhi terus marah terus keluar, kita tidak berkehendak seperti itu. Dan PBB sudah cukup dewasa menghadapi hal-hal seperti ini,” tegas Yusril.

Sementara itu Ahmad Muzani Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Gerindra tetap menghormati usulan PBB terkait nama Yusril Ihza Mahendra yang disodorkan sebagai kandiditat bacawapres untuk Prabowo Subianto.

“Tentu saja kami menghormati tokoh-tokoh yang diajukan oleh partai politik tersebut sebagai calon wakil presiden,” kata Muzani.

Menurutnya usulan bacwapres dari partai koalisi merupakan sebuah kewajaran. Karena sejumlah partai di KIM tentu memiliki calon untuk disandingkan dengan Prabowo.

Ahmad Muzani menegaskan kalau keputusan bacawapres dikembalikan lagi kepada bakal Prabowo Subianto. Hal tersebut sama seperti yang disampaikan oleh Afriansyah Noor Sekjen PBB.

“Tadi disampaikan oleh Pak Ferry keputusan untuk mendukung, untuk menentukan calon wakil presiden diserahkan kepada Pak Prabowo,” ucapnya.

Muzani juga menyatakan kalau KIM membuka seluas-luasnya pintu bagi partai politik maupun para tokoh untuk bersama mendukung Prabowo Subianto menang di Pilpres 2024 mendatang.

“Kita membuka pintu ke setiap orang, setiap kelompok, setiap organisasi apalagi partai politik yang akan memberi (dukungan) kepada Pak Prabowo. Bagi kami dukungan dari siapapun apakah itu ormas, tokoh, kiai, pondok apalagi partai politik sesuatu yang berarti,” jelas Muzani. (wld/ham)

Bagikan
Berita Terkait

Surabaya
Kamis, 28 November 2024
27o
Kurs