Sabtu, 23 November 2024

Kepala Bapanas Sebut Indonesia Jadi Andalan Soal Pangan di ASEAN

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) saat ditemui usai menjadi pembicara dalam kegiatan ASEAN Business & Investment Summit 2023 di Jakarta, Minggu (3/9/2023). Foto: Antara

Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut Indonesia menjadi andalan pangan di kawasan ASEAN.

“Kalau di kawasan ASEAN, harusnya kita yang diandalkan soal pangan,” kata Arief ditemui usai menjadi pembicara dalam kegiatan ASEAN Business & Investment Summit 2023 di Jakarta, Minggu (3/9/2023).

Dikutip Antara, Arief mengatakan Indonesia telah melakukan beberapa persoalan yang menjadi kekhawatiran di level regional ASEAN, misalnya soal isu ketahanan pangan.

Dalam konteks tersebut, pemerintah menyiapkan anggaran yang cukup kuat untuk ketahanan pangan tahun depan, sebesar Rp108,8 triliun yang tercantum pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.

Dana tersebut disalurkan melalui belanja pemerintah pusat sebesar Rp89,6 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp19,2 triliun.

Meski tak seluruh dana disalurkan melalui Kementerian Pertanian, sambung Arief, berbagai kementerian turut dilibatkan dalam upaya ketahanan pangan, termasuk dari segi infrastruktur, bantuan sosial dan pangan, cadangan pangan, hingga bunga dana murah.

“Itu sudah dianggarkan semua, tinggal eksekusi,” ujar Arief.

Arief menambahkan, Indonesia juga memiliki komoditas pangan yang lebih melimpah bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Indonesia bersama Vietnam dan Thailand telah menguatkan kerja sama pangan regional antarnegara ASEAN. Ke depan, Myanmar kemungkinan akan turut berpartisipasi dalam kerja sama pangan regional.

Namun, kata Kepala Bapanas, di antara negara-negara tersebut Indonesia memiliki komoditas pangan yang lebih baik.

“Pangan di Thailand dan Vietnam memang surplus, tapi produksinya masih di bawah kita. Kalau Indonesia itu sudah masuk top four, bersama China, India, dan Bangladesh,” jelas Arief.

Diketahui, ketahanan pangan menjadi salah satu isu yang dibahas pada Pertemuan ke-10 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (AFMGM).

Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi sektor keuangan untuk mendongkrak ketahanan pangan di kawasan.

Sri Mulyani Menteri Keuangan RI menjelaskan penguatan kolaborasi tersebut diwujudkan melalui proses keuangan ASEAN, serta badan-badan sektoral ASEAN lainnya untuk memperbaiki kebijakan yang terkait ketahanan pangan.

Tujuan berikutnya yaitu meningkatkan akses pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah serta petani kecil serta meningkatkan fasilitas perdagangan untuk mendorong ketahanan pangan di kawasan. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs