Komunitas Arsisketur Indonesia asal Semarang berkunjung ke Surabaya dalam rangka menyambung silaturahmi dengan komunitas sketsa di Surabaya yakni Urban Sketcher Surabaya (USS), Minggu, (3/9/2023).
Dengan tema “Tilik Sedulur”, Arsisketur Indonesia melakukan aktivitas sketsa atau “nyeket” bersama kawan-kawan Surabaya, dengan objek utama bangunan heritage yang ada di surabaya, serta lingkungannya.
Bagas Widyanto Ketua Arsisketur Indonesia, menjelaskan bahwa tema “Tilik Sedulur” sesuai dengan hubungan erat Kota Surabaya sebagai “saudara” bagi perkembangan arsisketur yang dibentuk di Semarang sejak 11 tahun yang lalu.
“Dalam perjalanan, para sketser Surabaya dan Semarang punya hubungan yang kuat baik secara komunitas dan masing-masing sketser,” terang Bagas.
Komunitas Arsisketur Indonesia berkunjung ke beberapa jalan di Surabaya yang memiliki bangunan heritage terawat, yaitu di sekitar Jembatan Merah Plaza dan Jalan Tunjungan Surabaya.
Hongki Anggota Urban Sketcher Surabaya (USS), menyebut sketsa sama halnya dengan jurnalistik.
“Seperti jurnalistik, jadi biasanya orang-orang memotret. Kita menggambar, jadi kita menggambar langsung bangunannya apa adanya “. ujarnya.
“Sebetulnya kami para sketcher ini turut merekam memotret lewat sketsa bangunan-bangunan heritage yang ada“. imbuhnya.
Leonardo Sapto Anggoro selaku koordinator, menjelaskan pemilihan tur ke Kota Surabaya juga didasarkan atas kondisi kedua kota yakni Surabaya dan Semarang yang sama-sama berpotensi dalam sisi kekayaan bangunan heritage-nya.
“Kami menemukan banyak hal yang membuat Surabaya sangat tepat dipilih sebagai ‘sedulur’ untuk dikunjungi,” pungkasnya. (dvn/bil/ham)