Senin, 25 November 2024

PDIP Buka Pintu Kerja Sama dengan Demokrat untuk Pilpres 2024

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Puan Maharani Ketua DPP PDI Perjuangan (kiri) dan Agus Harimurti Yudhoyono Ketua Umum Partai Demokrat (kanan) di Plataran Hutan Kota Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (18/6/2023). Foto: Antara

Puan Maharani Ketua DPP PDI Perjuangan memberikan selamat kepada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang kemarin, Sabtu (1/9/2023), mendeklarasikan diri sebagai pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden untuk Pilpres 2024, di Surabaya, Jawa Timur.

Di sela kunjungan kerja di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (2/9/2023) malam, Puan memberi sinyal terkait peluang kerja sama PDIP dengan Partai Demokrat yang memutuskan keluar dari koalisi pendukung Anies.

“Saya ucapkan selamat kepada pasangan Mas Anies dan Cak Imin yang sudah mendeklarasikan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden,” ujar Puan.

Menurutnya, keputusan Anies bersama Partai NasDem menggandeng Cak Imin Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai bakal calon wakil presiden merupakan dinamika politik.

Dia bilang, setiap partai politik tentu punya strategi masing-masing menjelang pemilu untuk memenangkan calon anggota legislatif, pasangan calon presiden, dan calon kepala daerah.

“Semua partai pasti punya strateginya masing-masing,” imbuhnya.

Karena Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Puan menegaskan PDIP siap menjajaki kemungkinan kerja sama. Apalagi, dia mengklaim komunikasi PDIP dengan Demokrat sejauh ini cukup baik.

“Komunikasi dengan Demokrat masih terjalin dan terus terjalin. Tentu saja setelah ini kami akan melakukan silaturahmi untuk menjajaki kemungkinan-kemungkinan yang ada, termasuk ke semua partai,” tegasnya.

Lebih lanjut, Puan yakin koalisi pendukung Ganjar Pranowo bakal capres dari PDIP tetap solid, khususnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sudah berkomitmen terus bekerja sama dengan PDIP.

“Kami meyakini PPP masih teguh bisa bersama-sama dengan PDI Perjuangan. Kami juga menyadari dinamika politik bisa saja kemudian terjadi suatu dinamika perubahan. Namun, sampai hari ini kami meyakini PPP akan tetap bersama PDIP,” katanya.

Munculnya poros baru pasangan Anies-Cak Imin, sambung Puan, membuat PDIP mempertimbangkan lagi bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

Apalagi, sebelumnya Ketua Umum PKB masuk dalam radar sebagai bakal calon wakil presiden di Pilpres 2024.

Mengenai siapa dan kapan PDIP mengumumkan nama bakal calon wakil presiden yang diusung, Puan bilang akan diputuskan dan diumumkan dalam waktu dekat.

“Dengan situasi dan kondisi seperti ini tentu saja kami akan mempertimbangkan lagi hal-hal atau kemungkinan-kemungkinan yang nantinya akan menjadi suatu keputusan. Jadi, kita lihat lagi bagaimana, dan siapa yang akan mendampingi Mas Ganjar sebagai bacawapres,” pungkasnya.

Sekadar informasi, Demokrat yang sebelumnya mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres tanggal 2 Maret 2023 menarik dukungan lantaran Anies dan Partai NasDem secara sepihak menjalin kerja sama dengan PKB.

Padahal, Demokrat sudah sepakat menjalin kerja sama dengan NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kubu Demokrat mengklaim Anies sebelumnya sudah menyatakan siap berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Ketua Umum Partai Demokrat.

Sementara itu, PKB sudah sekitar setahun membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dengan Partai Gerindra untuk memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden periode 2024-2029.

Tapi, bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) membuat PKB melakukan manuver politik dengan menerima tawaran NasDem, jelang dibukanya pendaftaran pasangan capres dan cawapres.(rid/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs