Punthuk Setumbu memang tidak jauh dari Candi Borobudur. Dan tahukah Anda dari ketiggian Punthuk Setumbu sunrise terlihat indah dan menawan. Wisatawan banyak yang memburu keindahan itu.
Mata masih berat rasanya dibuka. Sampai di hotel memang sudah lebih dari jam 1 dini hari waktu Yogjakarta. Tapi keinginan membuktikan cerita seorang kawan tentang indahnya sunrise di Punthuk Setumbu mengalahkan kantuk itu.
Dari kawasan Prawirotaman, kata mas guide butuh waktu sekurangnya 1,5 jam hingga 2 jam untuk bisa sampai dikawasan bukit Punthuk Setumbu yang terletak tidak jauh dari Candi Borobudur, tepatnya di Dusun Kerahan, Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang.
“Sebaiknya sebelum jam 5 pagi, harus sudah sampai di Punthuk Setumbu, dan sukur-sukur kalau sudah sampai puncaknya. Akan terlihat sunrise yang indahnya belum pernah kamu saksikan!! Sunrise terindah!!!” begitu promosi sekaligus iming-iming seorang kawan usai menyaksikannya pada saya.
Jembatan bambu menjadi spot foto di bukit Punthuk Setumbu. Foto: Istimewa
Eksotisme matahari terbit memang menjadi satu diantara sekian tujuan wisatawan melakukan perjalanan bahkan hingga melintasi negara lain. Tidak heran jika kemudian lokasi-lokasi wisata yang menyajikan arttraksi alam yang indah ini diminati.
Sebut saja Gunung Bromo, keindahan sunrise di Bromo juga tidak kalah menarik. Lalu ada Bukit Sikunir, Dieng dan Punthuk Setumbu di Magelang. Menyaksikan matahari terbit di Punthuk Setumbu kabarnya luar biasa saat sang mentari mulai menyembut keluar diantara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.
Tidak hanya itu, wisatawan juga dapat menyaksikan kemegahan Candi Borobudur dari ketinggian bukit Punthuk Setumbu. Tidak heran jika kemudian lokasi ini menjadi jujugan wisatawan termasuk para penghobi fotografi untuk mengabadikan lukisan sang Maha Kuasa tersebut.
Punthuk Setumbu adalah bukit dengan ketinggian sekurangnya 400 meter dpl yang berada persis dikawasan Pegunungan Menoreh. Punthuk Setumbu adalah ladang subur warga masyarakat, yang kemudian menjadi dikenal masyarakat luas setelah seorang fotografer mengabadikan sunrise dengan latar Borobudur yang epik.
Punthuk Setumbu menjadi semakin dikenal dan lalu diburu warga masyarakat untuk didatangi setelah Rangga dan Cinta bertemu ditempat itu di film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2.
Mobil yang saya tumpangi sedikit berguncang-guncang ketika sudah memasuki kawasan dekat Candi Borobudur. Yang artinya tidak lama lagi saya akan sampai di Punthuk Setumbu dan menyaksikan sunrise yang indah seperti cerita kawan saya tadi.
Setelah mobil berbelok kiri dari Manohara Hotel, tak lebih 10 menit perjalanan sebuah lokasi parkir cukup luas memberikan tempat pengguna kendaraan berhenti. Dari lokasi parkir kendaraan, aroma Kopi dan Pisang Goreng menyeruak melewati hidung. Harrruuuum…
“Silahkan mas. Tidak sampai setengah jam jalan kaki kita sampai,” ujar mas guide disebelah saya. Dan kami pun berjalan. Sementara langit sepertinya tidak bersahabat sesaat setelah saya keluar dari mobil. Warna langit sudah tidak lagi gelap tetapi menjadi terang agak keruh. Mendung..
Kekhawatiran sejak perjalanan berangkat dari hotel soal mendung itu memang sempat saya bicarakan dengan mas guide. “Tapi dicoba saja Mas. Kan sudah sampai Yogja??? Mosok yoo arep ora sido??” katanya.
Sampai diatas Punthuk Setumbu, lamat-lamat awan putih dan keruh itu menjadikan sinar kemerahan yang mengawali sang mentari menyembul jadi tidak terlihat. Semuanya memutih keruh, lalu matahari sudah muncul dan menyinarkan terangnya diantara udara sejuk Pegunungan Menoreh pagi itu.
Perburuan saya menyaksikan indahnya sunrise di Punthuk Setumbu kali ini memang belum berhasil. Namun demikian, indahnya Punthuk Setumbu dan sejuknya hawa pegunungan mengobati penasaran saya pada cerita indahnya sunrise di Punthuk Setumbu.(tok)