Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjamin ketersediaan komoditas pangan selama kekeringan ekstrem imbas El Nino yang diprediksi Joko Widodo Presiden RI akan berlangsung sampai awal 2024.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, langkah antisipasi sudah disiapkan dan dijalankan.
Salah satunya, mempertahankan harga beras Bulog. Meski musim kemarau imbas El Nino akan berdampak pada panen padi.
“Sekarang harga Bulog naik, kita jaga harganya. Tidak mungkin kita tidak naik harganya, karena dari harga dasarnya di Bulog naik. Maka yang kami jaga mensubsidi harga Bulog tidak berubah sampai tempat jualan,” kata Eri, Jumat (1/9/2023).
Kerja sama dengan daerah penghasil bahan pangan lain, lanjutnya, tetap dilakukan. Sembari pemkot juga menanam padi, jagung, dan lainnya untuk menambah stok pangan.
“Meski kerja sama dengan daerah, kami tidak bisa memberi subsidi pupuknya. Karena kami bisa subsidi hanya transportasinya. Kalau (dari daerah) asal naik, kami tidak bisa apa-apa kami hanya jaga (subsidi biaya) transportasinya,” jelasnya.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Surabaya, sambungnya, juga terus memantau harga dan ketersediaan 20 bahan pokok. Beberapa di antaranya, cabai, bawang merah, bawang putih, gula, dan telur ayam.
“Insya Allah aman, kalau kesediaannya, kalau regone (harganya) dari sana sudah naik, kepala saya juga pusing. Kami gak bisa subsidi lain selain transportasi,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Joko Widodo mewanti-wanti kekeringan ekstrem masih akan terjadi hingga tahun depan. Hal itu disampaikan Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi di Istana Negara kemarin, Kamis (31/8/2023).
Jokowi meminta pemerintah daerah menyiapkan cadangan pangan. Langkah itu mengantisipasi tak adanya suplai bahan pangan impor karena banyak negara menahan bahan pangannya untuk kepentingan rakyat masing-masing. (lta/iss)