Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelontorkan 14 ton beras di sejumlah pasar tradisional, Rabu (30/8/2023).
Operasi pasar itu untuk memastikan ketersediaan stok beras, sehingga bisa menekan harga agar tak terlalu tinggi.
Beberapa pasar yang dapat jatah yaitu Pasar Genteng Baru, Pasar Pucang Anom, Pasar Tambahrejo, Pasar Soponyono, dan Pasar Wonokromo.
Dewi Soeriyawati Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya menyebut, kegiatan hari ini sebagai tindak lanjut dari operasi pasar, Sabtu (26/8/2023) lalu. Komitmen pemkot dan Bulog, pendistribusian beras digelar rutin Rabu dan Sabtu.
“Kami memastikan bahwa stok beras dipedagang tercukupi dengan melakukan kegiatan operasi pasar beras Bulog setiap hari Rabu dan Sabtu,” kata Dewi lewat keterangan resmi yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (30/8/2023).
Pendistribusian beras ke pedagang ini, lanjutnya, diharapakan agar tidak ada kenaikan harga terlalu tinggi.
“PD Pasar Surya dan pengelola pasar juga akan melakukan monitoring ke stan-stan yang mendapatkan dropping beras operasi pasar,” ujar dia.
Secara umum harga komoditas pangan di Kota Pahlawan, lanjut Dewi, terpantau masih dibawah harga rata-rata.
Meski begitu Pemkot Surabaya tetap melakukan pengendalian harga dengan memberikan informasi terkait perkembangan harga dari pemantauan harga komoditas di banyak pasar melalui televisi yang dipasang di pasar pasar.
Menurutnya informasi harian tentang harga bahan pokok di pasar, membuat warga bisa mengetahui harga wajar yang ada di hari itu dan para pedagang tergerak untuk tidak menjual dengan harga terlalu tinggi.
Dewi minta tidak ada pedagang yang mempermainkan harga komoditas termasuk beras.
“Pemasangan running text harga melalui televisi di pasar cukup efektif supaya harga komoditas tidak permainkan oleh pedagang,” pungkasnya. (lta/bil/ipg)