Jumat, 22 November 2024

Jokowi: Perlu Kerja Bersama dan Butuh Waktu untuk Mengatasi Masalah Polusi Udara

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Presiden Joko Widodo usai meninjau harga pangan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023) Foto: Antara

Joko Widodo Presiden mengatakan, pemerintah masih berupaya mengatasi tingginya kadar polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Beberapa upaya yang sudah dilakukan di antaranya mendorong masyarakat beralih menggunakan transportasi publik dalam aktivitas sehari-hari, dan mewajibkan pihak gedung perkantoran menanam pohon di halaman.

Kemudian, pemerintah melakukan modifikasi cuaca, menerapkan kebijakan bekerja dari rumah untuk aparatur sipil negara (ASN), meningkatkan pengawasan industri, dan memeriksa emisi kendaraan bermotor.

Menurut Jokowi, hasil dari penanganan tersebut tidak bisa langsung terlihat karena memang butuh proses.

Selain itu, Kepala Negara menekankan pentingnya kerja sama para stakeholder serta unsur masyarakat.

“Memang perlu kerja total, kerja bersama-sama, tetapi memerlukan waktu, tidak bisa langsung,” ujarnya, Rabu (30/8/2023), di sela kunjungan kerja di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Sebelumnya, Jakarta mendapat predikat sebagai kota paling berpolusi di dunia.

Merujuk data IQAir, Minggu (13/8/2023), indeks kualitas udara di Jakarta mencapai 172, dengan polutan utama PM 2,5, serta nilai konsentrasi 96,8 mikrogram per meter kubik.

Perusahaan teknologi kualitas udara asal Swiss itu menyatakan, grafik kualitas udara Kota Jakarta konsisten di posisi 10 besar paling tercemar dari bulan Mei 2023.

Terkait itu, Siti Nurbaya Bakar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI mengungkap sejumlah sumber pencemaran yang mengakibatkan menurunnya kualitas udara di Jabodetabek.

Antara lain, 44 persen polusi dari kendaraan bermotor, 30 persen dari Pembangkit  Listrik Tenaga Uap (PLTU), dan penyebab lainnya termasuk pembakaran sampah rumah tangga.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs