Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur melantik Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU Inggris Raya masa bakti 2023-2025, di Masjid Indonesian Islamic Centre, 2 Clifford Way Neasden, London.
Pelantikan pengurus PCI Muslimat NU UK ini dilakukan berdasarkan PP Muslimat NU No. 1001/SK/A/PPMNU/8/2023 tanggal 7 Agustus 2023.
Dalam sambutannya, Khofifah secara khusus mengajak para anggota PCI Muslimat NU UK untuk ikut andil dalam merawat jagat dan membangun peradaban.
Termasuk di dalamnya turut mengambil peran dalam merawat lingkungan yang saat ini bahkan dari pemanasan global sudah mengarah global boiling sesuai statement Sekjen PBB.
“Kebetulan kami sedang ada tugas di Inggris dan kebetulan di UK sedang libur umum akhir musim panas menuju musim dingin. Maka kami memanfaatkannya untuk melakukan pelantikan Pengurus PCI Muslimat NU United Kingdom,” ucap Khofifah lewat keterangannya, Selasa (29/8/2023).
Khofifah menambahkan, upaya untuk merawat jagat dan membangun peradaban tersebut juga bergantung pada kebutuhan tiap-tiap daerah ataupun negara. Namun yang terpenting adalah keberadaan Muslimat NU ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Beda negara format pendekatan program kita bisa berbeda. Tapi bahwa manfaat dari program Muslimat ini yang saya ingin menjadikan setiap Muslimat hadir maka akan memberikan manfaat dan keberkahan serta beriring ridho barokah Allah SWT,” terangnya.
Gubernur Jatim itu menyatakan, dalam ber-NU ada empat pondasi dasar yang harus dipegang semua anggota Muslimat NU dalam bertindak. Yitu moderat, toleran, keseimbangan, dan tegak lurus.
“Jika melihat realitas masyarakat global kemudian kita bisa berbuat tegak lurus dan adil, kita menguatkan gerakan Islam rahmatan lil ‘alamin, maka kita akan bisa memberikan referensi kehidupan yang menyamai damai serta kasi,” ungkapnya.
Khofifah juga menyampaikan pentingnya kehadiran Muslimat NU di Inggris Raya sebagai penyampai risalah dalam menghadirkan Islam penuh toleransi dan moderasi.
Di sisi lain, Yahya Indra Ketua PCI Muslimat NU UK menjelaskan serangkaian kegiatan untuk membantu suksesnya pembelian gedung Masjid Indonesian Islamic Centre (IIC) yang saat ini menjadi tempat pelantikan. Di mana, masjid ini merupakan tempat ibadah pertama masyarakat Indonesia di Inggris.
Bersama Muslimat NU UK, ia berhasil ikut menggalang dana sebanyak 5 ribu poundsterling dalam kurun waktu 5 bulan.
“Tentunya ada banyak tantangan yang kami hadapi saat hidup ditengah masyarakat global. Dan kami tekankan bahwa kami disini punya harapan besar untuk terus berkhidmat,” pungkasnya.(wld/iss/ipg)