Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bersama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) yang tergabung dalam koalisi Cekfakta memulai diskusi bulanan untuk memetakan data hoaks jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi terbaru mengenai kondisi dan situasi hoaks atau informasi palsu yang muncul baik di media online maupun platform media sosial.
Maryadi Sekretaris Jenderal AMSI menjelaskan bahwa koalisi Cekfakta sudah terbangun sejak 2018 silam dan masih terus dilakukan hingga kini.
“Diskusi bulanan menjelang Pemilu 2024 melalui sosial media monitoring dapat mengantisipasi penyebaran hoaks, sekaligus sebagai inventarisir bank data hoaks. Kegiatan baik ini harus didukung,
Kick off diskusi bulanan cek fakta dibuka Sapto Anggoro anggota Dewan Pers. Sapto melihat bahwa hoaks akan terus meningkat bersamaan dengan tahun politik. Ia berharap, diskusi bulanan yang diselenggarakan AMSI dapat mengidentifikasi hoaks lebih awal.
“Diskusi ini penting untuk dilakukan secara reguler karena kondisi atau informasi palsu akan selalu berubah setiap saat. Koalisi Cekfakta dapat menjadi garda depan untuk mencegah hoaks. Dewan Pers sangat mengapresiasi,” katanya.
Adi Marsiela koordinator koalisi Cekfakta berharap AMSI bisa mendorong lebih banyak media angotanya masuk dalam koalisi Cekfakta agar amplifikasi kerja tim pemerika fakta lebih luas diakses publik. “Keterlibatannya bisa juga dengan mempublikasikan konten yang ada dalam laman Cekfakta,” kata Adi.
Menurut Adi, setidaknya terdapat 20 kegiatan besar yang telah disusun koalisi AMSI, AJI, dan Mafindo menjelang Pemilu 2024.
“Kegiatannya termasuk menyusun strategi meningkatkan kualitas dan sinkronisasi pemeriksa fakta, melengkapi database Cekfakta, pembuatan konten Cekfakta dengan target 2400 konten, hingga akan diadakan FGD actor mapping untuk meluaskan konten cek fakta,” katanya. (saf/ham)