Jumat, 22 November 2024

Menkes: Penyemprotan Jalan Bukan Cara Ampuh Menghilangkan Polusi Udara

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi Polusi Udara . Foto: Greenpeace

Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan RI menyatakan penyemprotan jalan tidak efektif untuk mengatasi polusi udara, karena kegiatan itu hanya memindahkan polusi dari satu tempat ke tempat lain.

Menurutnya, partikel PM2,5 yang berbahaya buat kesehatan tubuh manusia banyak beredar di udara bagian atas, bukan di bawah.

“Jadi, sebenarnya kalau menyemprot harus di atas, bukan di bawah. Menyemprotnya juga harus luas karena kalau sedikit itu hanya menggeser-geser saja, malah bisa menyebarkan pindah ke tempat lain,” ujarnya di Jakarta, Minggu (27/8/2023).

Menkes melanjutkan, ada dua hal yang cepat menghilangkan partikel PM2,5 dan sumber-sumber polutan lainnya, yaitu hujan deras dan angin kencang.

Lebih lanjut, Budi Gunadi menyampaikan ada tiga penyebab utama polusi udara, yaitu kendaraan bermotor, pembangkit listrik tenaga uap yang memakai bakar batu bara, dan industri-industri yang menggunakan batu bara atau bahan bakar karbon lainnya.

“Jadi, kalau mau mengurangi PM2,5 itu yang biasanya dikurangi adalah transportasi, pembangkit listrik, dan industri. Itu yang menyebabkan banyak PM2,5 berada di atas,” tandasnya.

Sekadar informasi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) membagi polusi udara ke dalam dua kelompok, yaitu gas dan partikel.

Polusi udara yang dipicu gas bersumber dari nitrogen monoksida, sulfur monoksida, dan karbon monoksida. Sedangkan, polusi udara yang disebabkan partikel berasal dari PM2,5 dan PM10.

Tanggal 17 Agustus 2023, berbagai pemantauan indeks kualitas udara di Jakarta menunjukkan angka berwarna kuning bahkan hijau karena saat itu ada angin kencang yang meniup polusi udara menjauhi wilayah DKI. (rid/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs