Jumat, 22 November 2024

Pemkot Pastikan Ketersediaan Beras di Surabaya Aman

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ikhsan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengungkap ketersediaan bahan pokok beras aman dan cukup untuk kebutuhan warga setempat saat ini.

Ikhsan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya mengatakan, ketersediaan beras aman berdasarkan indeks kecukupan pangan bahan pokok beras Kota Pahlawan pada bulan Agustus 2023 sebesar 1,31.

“Artinya, ketersediaan jumlah beras masih di atas jumlah kebutuhan seluruh penduduk Kota Surabaya,” kata Ikhsan dalam keterangannya, Minggu (27/8/2023) seperti dilansir Antara.

Dia menjelaskan kebutuhan beras untuk seluruh penduduk Kota Surabaya adalah 100 ton. Sedangkan jumlah beras yang ada di pasaran, baik agen, toko, pedagang eceran, dan toko kelontong sekarang ada sebanyak 131 ton.

Selain itu, lanjut dia, perkembangan harga sembako di Kota Surabaya pada bulan Agustus 2023 secara umum dalam keadaan stabil dan terkendali.

Sebelumnya, dari data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jawa Timur, per 25 Agustus 2023, diketahui dua komoditas pangan yaitu beras dan cabai merah besar terpantau mengalami sedikit kenaikan.

“Untuk beras kenaikan tidak sampai melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yaitu Rp10.900. Adapun untuk cabai merah besar di Surabaya rata-rata Rp32,500 yang lebih rendah dari rata-rata Jawa Timur senilai Rp34.921,” katanya.

Ikhsan yang juga Ketua Tim Pengendali Inflasi Kota Surabaya menegaskan, pemkot juga melakukan pengendalian harga dengan memberikan informasi terkait perkembangan pemantauan harga komoditas di banyak pasar.

Informasi melalui televisi yang terpasang di pasar-pasar, seperti di Pasar Wonokromo, Tambahrejo, Pucang Anom, Genteng Baru, dan Pabean.

“Dengan memberikan informasi tentang harga bahan pokok setiap hari di pasar, maka warga bisa mengetahui harga wajar yang ada di hari itu dan para pedagang tergerak untuk tidak menjual dengan harga terlalu tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Dewi Soeriyawati Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi terhadap kenaikan harga komoditas beras, dengan pendistribusian beras medium Bulog kepada pedagang di pasar-pasar utama Kota Surabaya sebanyak 14 ton.

“Jadi warga tidak usah khawatir, karena ketersediaan masih sangat cukup dan harga diharapkan tidak akan naik tinggi dengan digelontorkan beras ke para pedagang. Harga tersebut sudah terinfo ke seluruh pedagang yang dipasok. Selanjutnya para kepala pasar akan mengendalikan dan memastikan harga jual beras medium dari operasi pasar tidak melebihi Rp9.450 per kilogram,” kata Dewi.

Antiek Sugiharti Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya menambahkan, guna mengendalikan harga cabai merah besar, telah dilakukan kerja sama dengan daerah penghasil komoditas pertanian, seperti Kediri, Sidoarjo, Gresik, dan Blitar.

“Hal ini dilakukan untuk memastikan pasokan distribusi dan harga terkendali serta memfasilitasi pedagang pasar untuk bisa mendapatkan komoditas dari sumber dengan harga termurah,” ucapnya. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs