YouTube Shorts baru-baru ini mengungkap sistem algoritma hingga mode tampilan baru pada versi terbarunya.
Berdasarkan pantauan dari TechCrunch, YouTube memang tidak secara langsung membeberkan algoritma terbarunya, melainkan menjelaskan cara kerjanya pada sebuah video singkat.
“Algoritma Shorts berbeda dengan aplikasi sebelah (Tiktok), pada dasarnya rekomendasi akan muncul berdasarkan ketertarikan. Namun pada Shorts, orang-orang akan diberi rekomendasi secara acak,” ujar Todd Sherman pimpinan YouTube Shorts berdasarkan keterangannya, Sabtu (26/8/2023).
Dia juga menyebut, untuk setiap penayangan dalam Short tidak akan dihitung berdasarkan putaran frame pertama dalam video, melainkan tidak ada penetapan durasi khusus. Hal ini dibuat agar tidak ada kecurangan pada pihak-pihak yang ingin menaikkan jumlah tayangan kontennya.
Bagi para kreator yang selalu mengunggah tiap waktu juga tidak akan mempengaruhi video tersebut akan terangkat jumlah penontonnya, karena YouTube kini menekankan kualitas dibanding kuantitas dari para kreator.
“Terkadang sebuah video akan memiliki tingkat penonton tinggi, namun untuk konten selanjutnya tidak seramai sebelumnya. Itu disebabkan oleh algoritma yang akan mengenalkan jenis konten pada penonton awal,” tambahnya.
Dia tidak menyarankan para kreator untuk menghapus maupun memposting ulang konten Shorts yang sudah di publikasikan, karena hal itu akan dinilai sebagai spam dan tidak baik untuk kemajuan Channel kedepannya. (fra/saf/iss)