Jumat, 22 November 2024

ILO: Pekerja Kantoran Berisiko Tergusur oleh AI

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi kecerdasan buatan (AI). Foto: Freepik

Kecerdasan generatif (AI) mungkin tidak akan mengambil alih pekerjaan sebagian besar manusia, melainkan akan mengotomatisasi sebagian tugas mereka. Sehingga membebaskan mereka untuk melakukan tugas-tugas lain.

Sebuah penelitian di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa pekerjaan di bidang administrasi kemungkinan besar akan menjadi pihak yang paling terkena dampaknya.

Dilansir dari Antara pada Selasa (22/8/2023), ledakan minat terhadap AI generatif dan aplikasi chatbot-nya telah memicu kekhawatiran akan hilangnya lapangan kerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menyimpulkan, “Sebagian besar pekerjaan dan industri hanya terpapar sebagian pada otomatisasi dan oleh karena itu lebih mungkin untuk dilengkapi dibandingkan digantikan oleh AI.”

Ini berarti, dampak paling penting dari teknologi ini kemungkinan besar adalah peningkatan pekerjaan.

Pekerjaan yang mungkin paling terpengaruh oleh AI, yang mampu menghasilkan teks, gambar, suara, animasi, model 3D, dan data lainnya, adalah pekerjaan administrasi.

Di mana sekitar seperempat tugas sangat rentan terhadap potensi otomatisasi.

Namun sebagian besar profesi lain, seperti manajer dan pekerja penjualan, hanya sedikit yang terkena dampaknya.

Namun, laporan badan PBB tersebut memperingatkan bahwa dampak AI generatif terhadap pekerja yang terkena dampak masih bisa bersifat “brutal”.

“Bagi para pembuat kebijakan, penelitian kami tak boleh dibaca sebagai suara yang menenangkan, melainkan sebagai seruan untuk memanfaatkan kebijakan guna mengatasi perubahan teknologi yang sedang terjadi,” katanya. (ant/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs