Radial Road Surabaya Barat Mempermudah Akses dan Mobilitas Masyarakat

Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya turut mendukung proyek pembangunan Radial Road Lontar untuk memudahkan akses mobilitas masyarakat.

Tjutjuk Supariono Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Surabaya turut menyoroti kepadatan yang selalu terjadi di Surabaya wilayah barat, salah satunya Lontar. Kondisi itu menghambat mobilitas pengguna jalan.

“Pasti untuk memecah kemacetan di Surabaya barat, ya, karena Surabaya barat sering mbundeli (rumit). Kadang orang (wilayah) barat ke tengah kota saja makan waktu berlama-lama. Kalau saya sih, sebelum kebijakan itu ditetapkan, pasti ada kajian dari tenaga ahli,” bebernya dihubungi suarasurabaya.net, Jumat (18/8/2023).

Yang sering terjadi, sambungnya, perjalanan dari Surabaya barat menunu pusat kota, hampir memakan setengah hingga satu jam dari waktu normalnya yang seharusnya cukup belasan menit.

“Kemacetannya luar biasa,” tegasnya.

Dengan adanya Radial Road, kemacetan kawasan Lontar yang terjadi tiap jam sibuk, harapannya bisa terurai.

“Kalau kami Fraksi PSI, yang terpenting gak merugikan rakyat tapi memberi solusi ke masyarakat luas. Bagaimana mereka bisa akses transportasi,” imbuhnya.

Ia berharap nantinya, akses baru Radial Road juga bisa mendukung kemudahan masyarakat naik transportasi umum di Surabaya seperti yang sudah nampak di pusat kota.

“Kan pemkot getol menyambung adanya (feeder) WiraWiri, Suroboyo Bus, istilahnya membantu masyarakat terpecahkan gak hanya di Surabaya tengah yang bisa menikmati akses-akses itu. Tapi seluruh Surabaya. Kalau bisa dari barat ke tengah gampang, timur ke tengah gampang, dan bisa mengurangi kemacetan titik tertentu,” tandasnya.

Diketahui, Pembangunan Radial Road kawasan Lontar tahap pertama mulai dimulai awal Agustus dan ditarget selesai sekitar tiga bulan lagi.

Radial Road itu akan membentang dari bundaran GWalk depan Masjid Baitur Rozaq CitraLand menuju bundaran Mayjend Jonosewojo. Proyek ini sudah penandatanganan kontrak pengerjaan selama 120 hari kalender, terhitung mulai 23 Juli 2023. (lta/iss)