Sabtu, 23 November 2024

Pakar: Polusi Udara Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan Jantung

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi kota dengan kualitas udara yang buruk. Foto: Unsplash

Corie Indria Prasasti Dosen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) menegaskan, selain berdampak buruk pada lingkungan, polusi udara juga dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia.

Hal itu ia ungkapkan, seiring dengan memburuknya kualitas udara di sejumlah kota besar di Indonesia.

“Terhadap kesehatan manusia, pajanan udara buruk yang mengandung polutan seperti partikel halus (PM 2.5), ozon, NO2, Hidrokarbon, CO2 dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata dan tenggorokan, serta memperburuk alergi pernapasan, asma, dan penyakit jantung,” ujarnya dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (15/8/2023).

Kualitas udara yang buruk juga dapat berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim. Serta merusak tanaman, mengganggu kelangsungan hidup hewan, memicu proses erosi, dan menyebabkan penurunan kualitas air dan tanah.

Oleh karena itu, udara bersih memainkan peranan kunci dalam menjaga kesehatan serta kesejahteraan manusia dan lingkungannya. Sebab udara bersih dapat berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik untuk terhindar dan terlindungi dari berbagai penyakit.

“Udara bersih mengurangi risiko gangguan pernapasan dan penyakit seperti alergi pernapasan, asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Udara bersih juga membantu melindungi kesehatan jantung. Mengingat, polutan udara dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh, memperburuk penyakit jantung, dan meningkatkan risiko serangan jantung,” tuturnya.

Selain itu, ketersediaan udara bersih juga penting bagi tumbuh kembang anak. Terlebih, anak-anak dan bayi rentan terhadap efek buruk polusi udara karena sistem pernapasan dan pertumbuhan mereka masih berkembang.

Sebagai bentuk antisipasi, Corie membagikan beberapa tips untuk melindungi agar tetap sehat di tengah kondisi udara yang memburuk. Salah satunya adalah menggunakan masker.

Selain itu, ia juga memberi imbauan untuk tetap menjaga kebersihan udara dalam rumah, menggunakan pembersih udara dalam ruangan, mengonsumsi air yang cukup, mengonsumsi makanan mengandung antioksidan, mengurangi paparan asap rokok, serta menghindari lokasi dengan polusi udara tinggi.

“Semua hal tersebut sebagai upaya mengurangi pajanan polutan yang masuk ke dalam tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh agar tidak mudah terserang penyakit,” pungkasnya. (ris/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs