Sabtu, 23 November 2024

BNPB Imbau Pemda Antisipasi Debit Air karena Awan Hujan Berkurang

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Abdul Muhari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam Disaster Briefing diikuti di Jakarta, Senin (24/7/2023). Foto: Antara

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut awan hujan mulai berkurang, bahkan sangat sedikit. Mereka mengimbau pemerintah daerah untuk mengantisipasi debit air.

“Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan bagian selatan, hingga Lampung dalam satu minggu ini itu sangat sedikit sekali dapat awan hujan. Bahkan, mungkin Jawa tidak dapat awan hujan,” ujar Abdul Muhari Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dilansir Antara pada Selasa (15/8/2023).

Menurutnya, tiap wilayah memiliki karakteristik berbeda jika terdampak fenomena El Nino. Saat fenomena tersebut terjadi di lahan gambut, akan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhurtla).

Berdasarkan pemantauan dalam kurun waktu 7—13 Agustus 2023, hal ini berdampak sangat nyata bagi manusia, yakni kekurangan air bersih.

Abdul mencatat, terjadi penurunan muka air di sejumlah waduk seperti Waduk Jatiluhur Jawa Barat dan Waduk Gajah Mungkur Jawa Tengah (Jateng).

Berikutnya Bendung Katulampa di Jawa Barat terdapat penurunan muka air secara signifikan, artinya sumber mata air di awal titik nol Ciliwung, Citarum sudah turun.

Pada bulan April hingga Mei, imbuhnya, telah dilakukan upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk meningkatkan debit air di waduk dan bendung. Namun, hal itu belum cukup untuk pemakaian 2—3 bulan ke depan.

“Jadi, memang kita harus berhemat dalam menggunakan air bersih, dan tentu saja untuk pemerintah daerah yang memerlukan dukungan perangkat atau alat perangkat untuk distribusi air bersih seperti mobil dan lain-lain. BNPB tentu saja, kalau daerah membutuhkan, meminta dengan status siaga darurat atau tanggap darurat kekeringan, kami akan dukung,” ungkap Abdul.

Abdul juga mengatakan, jika tidak ada awan-awan, selebihnya hanya bisa berharap kedatangan fenomena regional seperti Madden-Julian Oscillation (MJO). (ant/fra/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs