Jumat, 22 November 2024

Kemenkes Sanjung Penurunan Stunting di Surabaya, Dijadikan Percontohan untuk Seluruh Indonesia

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Kemenkes RI meninjau penurunan stunting hingga digitalisasi Surabaya di Balai Kota, Rabu (9/8/2023). Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Kementerian Kesehatan RI meninjau penurunan stunting, beragam program, hingga digitalisasi yang ada di Surabaya untuk diterapkan ke seluruh Indonesia.

Peninjauan ini dalam rangka penyelenggaraan Smart Healthy City. Selain Surabaya, ada tiga kota kabupaten yang juga jadi percontohan, yakni Bogor, Sumedang, dan Tulungagung.

Sharing best practice sekaligus peninjauan itu sudah dilakukan tim dari Kementerian Kesehatan yang dipimpin langsung oleh Anas Maruf Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Rabu (9/8/2023). Hadir pula rombongan Pemprov Jatim, Pemprov Jabar, dan empat kabupaten kota.

Menurut Anas Ma’ruf Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, mengapresiasi digitalisasi yang sudah diterapkan hampir menyeluruh di semua bidang.

“Kami sudah melihat banyak hal yang telah dicapai dan dilakukan oleh Pemkot Surabaya. Ini ternyata terpadu dan tidak hanya di bidang kesehatan saja, tapi juga tatanan kehidupan yang mendukung,” ujar Anas lewat keterangan resmi yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (10/8/2023).

“Pada intinya semuanya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik di bidang kesehatan, pendidikan, perekonomian dan sebagainya,” imbuh Anas.

Selanjutnya, best practice yang sudah dikumpulkan dari beberapa kota percontohan, lanjut Anas, akan dipraktikkan dan bisa direalisasikan di seluruh Indonesia.

“Banyak hal yang dapat dicontoh dari Surabaya ini. Di bidang kesehatan, bagaimana merekam seluruh siklus kehidupan lalu dipadukan dengan berbagai hal misalnya tingkat kesejahteraannya, perekonomiannya, pendidikannya dan sebagainya,” ujarnya.

“Misalnya terkait dengan stunting. Tidak hanya satu titik dalam siklus kehidupan wanita, tapi mulai dari lahir, menjadi remaja putri, saat mau menikah, menjadi ibu hamil, melahirkan dan seterusnya. Artinya siklus itu terus berputar,” imbuh Anas.

Pada intinya, Pemkot Surabaya sudah melakukan sembilan tatanan kehidupan dan tujuan prioritas nasional berbasis data. Semua data itu bergerak cepat dan langsung bisa diketahui oleh Wali Kota Surabaya beserta jajarannya, untuk respons cepat.

“Saya kira pembelajaran digitalisasi Pemkot Surabaya ini menjadi bagus dengan data yang cepat dan membuat keputusan yang tepat, sehingga berikutnya nanti menjadikan hasil yang bagus juga,” ujarnya.

Sementara itu, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengaku mendukung langkah Kemenkes menjadikan Surabaya salah satu percontohan.

“Kita lakukan ini semua untuk kepentingan umat supaya tujuan Pak Menteri yang luar biasa, tujuan Kementerian Kesehatan yang luar biasa untuk menurunkan stunting dan bebas TBC bisa segera terwujud,” pungkasnya. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs