Makna Tema dan Logo HUT ke-78 Kemerdekaan RI

Pemerintah telah meluncurkan logo sekaligus slogan untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun ini.

Dilansir dari laman Indonesiabaik, pada HUT ke-78 RI ini pemerintah mengusung tema “Terus Melaju untuk Indonesia Maju”.

Ini adalah merupakan ajakan kepada seluruh elemen bangsa untuk melaju bersama dan menggelorakan semangat perjuangan yang belum berakhir.

Seperti olahraga estafet, tema ini mencerminkan semangat kolektif, harmoni, kolaborasi, serta sinkronisasi irama gerak dan sinergi pikiran dari setiap pelari (elemen bangsa) untuk menyatukan tujuan.

Sebelumnya, Heru Budi Hartono Kepala Sekretariat Presiden mengatakan saat sosialisasi dari tentang tema dan logo HUT ke-78 RI bahwa logo ini dipilih sendiri oleh Joko Widodo Presiden RI.

Logo yang digarap oleh Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) ini memiliki makna sebagai berikut:

1) Garis padat horizontal

Garis ini bermakna tongkat estafet, seperti olahraga estafet yang bersifat kolektif, setiap elemen bangsa ikut dilibatkan untuk bergotong royong menuju Indonesia maju.

2) Angka tujuh berbentuk arah panah ke atas

Bentuk angka tujuh ini bermakna bergerak maju secara progresif menuju Indonesia maju.

3) Lima garis melengkung yang membentuk angka delapan

Lima garis ini melambangkan lima sila dalam Pancasila sebagai landasan bernegara dalam proses melaju.

4) Perpaduan antara elemen garis padat dan garis-garis

Bentuk solid melambangkan tujuan yang sama dan peralihan ke garis-garis melambangkan latar belakang Negara Republik Indonesia yang beragam. Perpaduan ini juga memperkuat makna estafet, karena kemajuan bangsa adalah tanggung jawab semua elemen bangsa.

5) Perpaduan antara elemen garis padat dan garis-garis yang tidak terputus

Makna dari perpaduan ini adalah keberlanjutan progres pembangunan yang terus berlanjut dan tidak pernah berhenti menuju negara yang adil makmur sentosa dan maju.

6) Bentuk bulat yang ditampilkan oleh angka delapan

Bentuk ini merepresentasikan pola pikir global, yakni pembangunan berorientasi pada kemajuan kesejahteraan rakyat serta menghasilkan sumber daya manusia yang siap berkompetisi di kancah internasional. (bnt/saf/ipg)