Sabtu, 23 November 2024

Harga Minyak Turun di Asia Karena Lambatnya Pemulihan Ekonomi

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi Harga Minyak Anjlok. Foto: Antara

Harga minyak bumi melemah di kawasan Asia karena minimnya permintaan dari China, sekaligus mengalahkan kekhawatiran pasokan minyak global yang sebelumnya sudah dikurangi Arab Saudi dan Rusia.

Minyak mentah berjangka (Brent) turun sebesar 17 sen atau sekitar 0,2 persen, sehingga diperdagangkan di 86,00 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) menurun 19 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan pada 82,73 dolar AS per barel.

“Harga minyak berjuang untuk naik lebih lanjut karena kekhawatiran atas lambannya pemulihan ekonomi China dan permintaan bahan bakar,” kata Chiyoki Chen kepala analis di Sunward Trading, Rabu (9/8/2023), dilansir Antara.

Sebelumnya, kedua harga acuan minyak bumi tercatat alami kenaikan selama enam minggu berturut-turut pekan lalu. Hal tersebut juga ditunjang oleh pengurangan pasokan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang mendorong pemulihan permintaan minyak di China.

Berdasarkan data bea cukai China pada Selasa (8/8/2023) menunjukkan penurunan permintaan impor minyak mentah pada Juli sebesar 18,8 persen dari bulan sebelumnya. Efek pembatasan dari Arab dan Rusia, kemudian stok domestik terus bertambah.

Sementara itu, Badan Informasi Energi AS (EIA) memproyeksikan, produksi minyak mentah AS naik 850.000 barel per hari ke rekor 12,76 juta barel per hari pada tahun 2023, pada Selasa (8/8/2023). Sekaligus menyalip puncak terakhir sebesar 12,3 juta barel per hari pada tahun 2019. (ant/fra/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs