Sabtu, 23 November 2024

Waspada Penipu Menyamar Pemilik Kos Sebar Nomor HP di QnA Google Maps

Laporan oleh Tim Redaksi
Bagikan
Percakapan suarasurabaya.net dengan penipu berkedok pemilik kos. Foto: suarasurabaya.net

Seorang perempuan berinisial HK, asal Provinsi Riau menjadi korban penipuan bermodus uang muka (Down Payment/DP) kos di Kota Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu (5/8/2023).

Korban yang merupakan mahasiswa baru sebuah perguruan tinggi negeri di kota pahlawan ini langsung melaporkan peristiwa nahas yang dialaminya ke Radio Suara Surabaya.

“Sore ini saya sibuk mencari kos-kosan di sekitaran kampus bersama orang tua. Nah, karena kami udah mencari seharian, tidak ada yang jumpa. Jadinya saya mulai mencari melalui internet. Dapatlah satu kosan ini menjelaskan katanya dekat dengan kampus dan tertera nomor teleponnya 0831042712225,” ujar HK.

“Dia menjelaskan panjang lebar semua tipe kamar dan harganya. Pas saya bilang oke, saya mau mau lihat kamarnya secara langsung, survei lokasi, dia bilang kalau cek kamarnya itu harus pakai kuitansi. Dia menjelaskan harus bayar DP 50 persen dari harga kamar,” tambahnya.

Pelaku menawarkan dua tipe kamar. Tidak pakai AC Rp800 ribu per bulan, pakai AC Rp1,2 juta. Karena mengambil yang kamar ber-AC, HK membayar Rp600.000.

“Sebelum saya transfer, saya sempat minta ulang minta gambar kamarnya. Gambarnya itu kayak, ya, oke saja. Terus dia juga minta data saya dan mengirimkan nomor rekeningnya. Saya tanya, misalnya saya tidak tertarik pas sampai di lokasi, bagaimana uangnya? dia bilang langsung dikembalikan tanpa syarat,” kata HK.

Setelah korban mentransfer Rp600 ribu menggunakan handphone miliknya yang lain, penipu mengirimkan barcode via WhatsApp dan menelepon korban. Penipu itu mengatakan kuitansi-nya berbentuk digital. Karena handphone-nya masih di-charge, korban menunda scan barcode itu.  Saat dia meng-scan barcode itu menggunakan handphone yang sama dengan yang digunakan untuk transfer DP, tampilan layarnya berganti ke aplikasi m-banking lagi. Laman yang muncul adalah laman untuk mengirimkan uang ke rekening pelaku sebanyak Rp1,9 juta.

“Belum sempat saya apa-apakan, masuk barcode baru. Dia bilang barcode yang pertama sudah hangus,” ujarnya. Baru sadar ada yang janggal, HK lantas mengecek saldo rekeningnya. Ternyata uang di rekeningnya sudah berkurang lagi Rp1,9 juta.

Dalam keadaan bingung, HK pun memutuskan untuk mendatangi kos-kosan tersebut. Saat tiba di lokasi, ternyata rumah itu sudah tidak menerima kos dan hanya dihuni pemiliknya, seorang nenek.

Atas saran Gatekeeper Suara Surabaya, HK mengatakan akan melaporkan peristiwa ini ke polisi setempat dan bank tempat rekening penipu.

Menelusuri laporan ini, suarasurabaya.net mengecek nomor HP yang disebarkan pelaku di internet untuk menipu orang. Ternyata pelaku memanfaatkan fitur Question and Answer (QnA) untuk menyebarkan nomor teleponnya di keterangan penanda kos putri di Google Maps. Sampai Sabtu (5/8/2023) pukul 22.00 WIB, pelaku sudah mengirimkan 65 QnA. Jumlahnya bertambah menjadi 66 pada Minggu (6/8/2023) pukul 09.00 WIB.

 

Saat suarasurabaya.net mengecek nomor pelaku di aplikasi WhatsApp, dia menggunakan foto profil hasil crop foto ayah, ibu, dan anak, yang sama persis dengan foto profil akun Google-nya. Kemudian suarasurabaya.net menanyakan tentang kos, pelaku membalas dengan mengirimkan formulir data diri yang disertai alamat kos di Google Maps. Hal ini cukup janggal mengingat pelaku mengaku sebagai pemilik.

Setelah mendapat data diri calon korban, penipu akan mengirimkan daftar harga, persis seperti yang dilaporkan HK. Tidak pakai AC Rp800 ribu per bulan, pakai AC Rp1,2 juta. Setelah calon korban memilih jenis kamar, pelaku mengirimkan pemberitahuan terkait ketentuan transfer DP 50 persen.

Saat diminta untuk melihat kamar kosnya secara langsung, pelaku mengatakan tidak bisa. Alasannya harus ada kuitansi yang ditunjukkan kepada satpam atau penjaga kos.

Bahkan ketika diberitahu calon korban kalau sudah masuk dan melihat kos–yang pelaku sendiri tidak tahu berada di mana–, pelaku masih memastikan calon korban mengirimkan uang DP 50 persen.

Menanggapi kejadian di wilayahnya, AKBP Mirzal Maulana Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya mengaku baru mengetahui modus seperti ini.

Dia pun mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati. “Kejahatan dunia maya dengan memanfaatkan informasi teknologi (IT) di era saat ini dengan berbagai modus penipuan mengingatkan kita untuk lebih waspada dan berhati-hati,” kata Kasat Reskrim Mirzal.(*)

 

 

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs