Jumat, 22 November 2024

KONI Jatim Petakan Kekuatan 19 Cabor Jelang PON 2024

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
M. Nabil Ketua Umum KONI Jatim saat menyampaikan keterangannya. Foto: KONI Jatim

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim akan panggil cabang olahraga (cabor) yang sudah menyelesaikan Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (BK PON) 2024.

Pemanggilan untuk mengevaluasi hasil dan target BK PON, sekaligus bagaimana posisi atlet Jatim dibandingkan dengan daerah lain.

“Jadi, dari hasil Pra-PON itu kami akan melakukan evaluasi terhadap akurasi target, mana saja yang meleset, dan yang tidak, mana yang diperhitungkan tapi justru tidak tepat sasaran, dan yang tidak diperhitungkan justru menang. Termasuk juga bagaimana kekuatan atlet dari daerah lain,” terang M. Nabil Ketua Umum KONI Jatim dalam keterangannya yang diterima suarasurabaya.net, Sabtu (5/8/2023).

Kata Nabil, meski saat ini KONI Jatim juga konsentrasi dalam penyelenggaraan Porprov VIII/2023, tapi Bapel Puslatda Jatim tetap memantau ketat atlet-atlet Jatim yang menjalani BK PON.

Dari data Bapel Puslatda itu, tercatat ada 19 cabor yang menyelesaikan Pra-PON atau BK PON. Dari jumlah itu, ada tiga cabor yang tampil sebagai juara umum.

Cabor-cabor tersebut adalah selam yang meraih 10 medali emas tujuh perak dan empat perunggu. Sedangkan dua cabor lain, yakni binaraga dengan dua medali emas, dua perak, serta loncat indah dengan enam medali emas, lima perak, empat perunggu.

Hasil positif lainnya diraih cabor angkat besi yang tampil sebagai runner-up dengan tiga emas, dua perak dan dua perunggu. Angkat besi Jatim hanya kalah dari Jabar yang mengoleksi lima medali emas, tiga perak dan lima perunggu.

Tapi ada juga cabor yang sudah pasti tidak berangkat ke PON XXI/2024 Aceh-Sumut karena tidak lolos BK PON, seperti cabor Gateball.

Pada evaluasi hasil BK PON nanti, KONI Jatim berharap bisa membedah lebih rinci terkait hasil Pra-PON, sehingga diharapkan benar-benar akurat dan mengetahui siapa yang akan dipertahankan di Puslatda atau terdegradasi. Selain itu juga bisa diketahui daerah mana yang menjadi pesaing di setiap cabor.

“Saat ini kita harus mulai membedah dan mengkalkulasi potensi dengan akurat. Artinya, kita sudah harus sudah mendapat penjelasan cabor apa, nomornya apa saja, dan namanya siapa. Supaya kita sudah mendapat gambaran pasti dan akurat mengenai kekuatan dan potensi kita di PON XXI/2024 mendatang,” papar Nabil.

Dari evaluasi itu pula, Nabil ingin mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai kekuatan setiap cabor secara detail, agar tak salah perhitungan saat PON nanti.

“Kita harus lebih ketat menyeleksi siapa saja yang layak masuk Puslatda. Karena kita harus mempertanggung jawabkan program ini nantinya,” ujarnya.

Nabil membeberkan, Pra-PON kali ini peta kekuatan masih berporos pada tiga daerah yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. Dia menyebut hal itu sudah jadi maklum, mengingat persaingan di tiga besar setiap kejuaraan tingkat nasional masih menjadi milik ketiga daerah ini.

“Kita tidak mau asal dalam menjalankan Puslatda. Kita harus benar-benar berhitung, supaya hasil di PON 2024 nanti maksimal,” tandasnya. (bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs