Sabtu, 23 November 2024

ASN Pemkot Batu yang Gowes Bawa Keranda ke Jakarta Sudah Izin Kepala Dinas

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Miftahudin Ramli (52 tahun) alias Midun ASN Dinas Pariwisata Kota Batu yang bersepeda membawa keranda simbol korban Tragedi Kanjuruhan ke Jakarta, Jumat (4/8/2023) malam tiba di Surabaya. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Miftahudin Ramli (52 tahun) alias Midun bersepeda membawa keranda ke Jakarta. Tujuannya untuk menuntut keadilan atas Tragedi Kanjuruhan, setahun lalu.

Midun yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pariwisata Pemerintah Kota (Pemkot) Batu ini, mengaku sudah dapat izin kepala dinas.

Permintaan izin itu, menurut Midun, sudah diutarakan sekitar sepekan lalu. Kepergiannya ke Jakarta pun tak mengganggu kinerja. Ia mengambil jatah cuti miliknya sebanyak 12 hari.

“Saya sudah izin. Diberi (izin). Seminggu lalu diberi izin. Ini juga cuti 12 hari tambah Sabtu dan Minggu,” terangnya ketika ditemui di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) di Surabaya pada Jumat (4/8/2023) malam.

Kabarnya, warga asal Ngaglik, Kota Batu itu diduga sempat mendapat tindakan intimidasi dari sejumlah orang terkait aksinya tersebut.

Midun enggan berbicara banyak. Namun ia membenarkan kepala dinasnya datang ke rumah menemui istri dan anaknya pada Kamis (3/8/2023) malam, saat dirinya sudah dalam perjalanan dari Batu ke Jakarta.

“Tidak enak lah ya. Saya kira, Pak Kadis juga bukan kemauannya sendiri,” tutur Midun.

Sementara itu, Cholifatul Noor (40 tahun) warga Bululawang, Kabupaten Malang yang kehilangan anaknya Jovan (15 tahun) di Tragedi Kanjuruhan, turut menemui Midun saat tiba di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Ifa sapaaan akrabnya, turut membeber dugaan intimidasi saat bertemu Midun di Stadion Gajayana Malang kemarin.

“Kami ada acara kamisan. Malamnya berencana menginap di Stadion Gajayana. Nah itu sudah banyak intimidasi. Katanya dari kedinasan apa gitu. ASN harus mencopot kerandanya dan tulisan-tulisannya itu harus dihilangkan. Katanya ada tiga orang yang datang,” ujarnya.

Keranda yang dibawa Midun memang ada beberapa tulisan untuk mengingatkan agar Tragedi Kanjuruhan diusut tuntas. Midun memang bukan bagian dari keluarga korban. Ia berharap pengusutan Tragedi Kanjuruhan hingga benar-benar tuntas. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs