Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni soal laut dalam perlu diperkuat karena manfaat yang dihasilkan sangat dibutuhkan manusia.
“Indonesia di-cover oleh laut dalam, itu adalah sumber makanan dan oksigen kita. Sekitar 80 persen oksigen dihasilkan oleh laut,” ujar Intan Suci Nurhati Kepala Pusat Riset Laut Dalam BRIN dilansir Antara pada Sabtu (5/8/2023).
Dia menyayangkan karena sampai kini belum banyak riset terkait laut dalam. Padahal potensi laut dalam di perairan Indonesia sangat cocok untuk dijadikan objek riset.
Oleh karena itu, investasi di SDM dan infrastruktur alat terkait laut dalam sangat penting. Jika tidak, Indonesia akan tertinggal dengan negara lain.
“Kita bicara investasi sekarang, buahnya bisa kita petik lima tahun ke depan. Laut dalam ini masa depan Indonesia dan dunia, kita harus kompetitif. Geografinya kita punya, tapi kita belum eksplorasi dan memanfaatkan untuk kebutuhan kita,” jelasnya.
Saat ini, ungkap Intan, sudah ada penelitian soal laut dalam di Indonesia. Namun, yang perlu menjadi perhatian adalah keberlangsungan untuk melakukan penelitian sebab ini merupakan sumber kehidupan bagi kehidupan manusia.
“Jadi bagaimana caranya kita berkontribusi lintas disiplin untuk terjun ke riset laut dalam,” tuturnya.
Ia mengungkapkan laut dalam di Indonesia kebanyakan berada di wilayah timur Indonesia, seperti Laut Banda yang di sana terdapat palung dengan kedalaman hingga 7.500 meter.
“Laut dalam di Indonesia di bagian barat rata-rata dangkal, mayoritas berada di timur Indonesia seperti Laut Banda,” katanya. (ant/bnt/ipg)