Jumat, 22 November 2024

Jawa Timur Lepas Ekspor 15 Ton Rumput Laut ke Australia

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim waktu meninjau persiapan pelepasan ekspor rumput laut di Sidoarjo, Jumat (4/8/2023). Foto: Humas Pemprov Jatim.

Sebanyak 15 ton rumput laut jenis Gracilaria Sp yang diproduksi oleh Koperasi Agar Makmur Sentosa di Dusun Tlocor, Kecamatan Jabon, Sidoarjo diekspor untuk pertama kalinya ke Australia.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim yang melepas kegiatan ekspor tersebut mengatakan, 15 ton rumput laut itu dikirim ke perusahaan start up bernama ULUU di Australia.

“Artinya kualitasnya baik dan kuantitasnya akan terus dikembangkan mengingat permintaan dalam dan luar negeri cukup tinggi,” kata Khofifah di Sidoarjo, Jumat (4/8/2023).

Produksi rumput laut di koperasi tersebut sudah skala besar. Setiap bulannya mampu memproduksi 500 hingga 800 ton rumput laut kering dari 300 ha luasan tambak yang dikelola Koperasi Agar Makmur Sentosa.

Hasil produksinya tidak hanya memenuhi permintaan pasar luar negeri saja, namun koperasi ini telah memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

Pengiriman tersebut dilakukan tiap minggunya bergantung pada permintaan pasar. Biasanya, pengiriman pasar lokal dikirimkan ke wilayah Malang, Pasuruan, Singosari, Surabaya dan Sidoarjo.

Lebih lanjut Khofifah menyampaikan bahwa budidaya rumput laut di kolam tambak bisa dilakukan bersamaan dengan budidaya ikan bandeng atau udang atau menggunakan metode tumpang sari.

Sehingga hal tersebut beriringan dengan penerapan Green hingga Blue Economy. Sebab, jenis rumput laut Gracilaria Sp merupakan jenis rumput laut yang bisa hidup di tambak dan bisa mensubstitusi pemupukan.

“Karena banyak daerah Pantura yang masih sering kekurangan pupuk untuk tambak. Saya rasa penerapan metode tumpang sari ini juga beriringan dengan penguatan green economy hingga ke arah blue economy,” jelasnya.

Sebagai informasi dalam empat tahun terkahir, usaha petani rumput laut dan pelaku industri telah memberikan kontribusi terhadap sektor ekspor Jatim.

Ekspor rumput laut rata-rata tumbuh positif sebesar 19,30 persen selama periode tersebut dengan nilai ekspor pada tahun 2022 mencapai USD 106, 89 Juta atau sebesar 68.996,29 ton.

Komoditi rumput laut dari Jatim telah merambah ke 23 negara, utamanya ke negara China, Korea, Filipina, Vietnam dan Amerika Serikat.

Di sisi lain, Tb. Haeru Rahayu Dirjen Budidaya KKP mengatakan bahwa budidaya rumput laut di Sidoarjo ini sejalan dengan strategi KKP menuju Blue Economy. Menurutnya, saat ini ada lima komoditas budidaya yang tengah menjadi fokus KKP.

“Lima komoditas tersebut ialah udang, kepiting, lobster, tilapia, dan rumput laut,” katanya.

Sedangkan terkait rencana ULUU membuka pabrik rumput laut di Jatim, ia berpesan agar memaksimalkan tenaga kerja lokal. Sehingga tidak hanya petani yang berdaya, namun warga sekitar juga bisa merasakan manfaatnya.

“Kemudian perhatikan juga lingkungan dengan membuat IPAL yang baik,” tandasnya.(wld/iss)

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs