Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mencatat 153.476 warga setempat mengalami obesitas selama semester awal 2023.
Nanik Sukristina Kepala Dinkes Kota Surabaya menyebut, masyarakat yang mengalami obesitas itu memiliki indeks masa tubuh di atas 25.
“Upaya dinkes memberi KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) yaitu sosialisasi tentang faktor risiko obesitas dan bahaya obesitas bagi kesehatan melalui penyuluhan langsung kepada masyarakat, media sosial, elektronik dan lainnya,” terangnya, Kamis (3/8/2023).
Sebagai antisipasi lain bagi masyarakat, Nanik mengimbau rutin mengecek kesehatan rutin di puskesmas masing-masing wilayah.
Termasuk, menerapkan pola hidup dan makan yang tidak memicu obesitas. Terutama bagi usia 18 tahun ke atas.
“Menghindari makanan berpemanis dalam kemasan (MBDK),” imbuhnya.
Sementara tiap puskesmas, lanjut Nanik, juga wajib menyelenggarakan penyuluhan hingga pemeriksaan.
“Kegiatan penyuluhan bagi kader dan masyarakat umum, Pemeriksaan Terpadu (Bindu), Pemeriksaan Terpadu Jiwa, Rokok dan Narkoba (Bindu Jirona), dan kegiatan pertemuan rutin lainnya di masyarakat yang terintegrasi dengan kegiatan RT/RW, Kelurahan dan lainnya,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, BPBD Surabaya mengevakuasi S (51 tahun) pria warga Surabaya obesitas dengan berat 135 kilogram karena tak sadarkan diri. Usai pemeriksaan, pasien mengalami pendarahan otak atau stroke sehingga harus operasi. (lta/bil/faz)