Senin, 25 November 2024

Gus Yahya Yakin R20 ASEAN Berdampak Signifikan di KTT ASEAN

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Yahya Cholil Staquf Ketum PBNU (tengah) dalam konferensi pers ASEAN IIDC di gedung PBNU lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023). Foto : Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan, inisiasi ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) mengambil momentum ASEAN Summit 2023, di mana Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah.

ASEAN IIDC, kata Gus Yahya, diarahkan untuk mendorong konsolidasi jaringan. Gagasan dasarnya adalah memperkuat konsolidasi jaringan dari pada tokoh dan pemimpin agama di lingkungan ASEAN dan jaringan negara-negara ASEAN, termasuk Amerika, Jepang, dan India.

“Ini belum pernah terjadi sebelumnya forum tokoh-tokoh agama dijalankan dalam koordinasi yang erat dengan pemerintahan-pemerintahan,” ujarnya dalam konferensi pers ASEAN IIDC, di Gedung PBNU lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).

“Maka, pertama kami bicara kepada pemerintah dan Alhamdulillah Kementerian Luar Negeri RI mau bekerja sama dan menerima gagasan ini untuk dijadikan agenda resmi KTT Asean. Insyaallah, hasil dari kita ini akan dibawa masuk dalam konklusi KTT ASEAN,” kata dia.

Kata Gus Yahya, forum R20 ingin membangun jaringan agar terkonsolidasi dengan kuat.

“Kami mencari basis kesamaan latar belakang di antara negara ASEAN dan sekitarnya,” ujar dia.

IIDC yang diinisiasi PBNU merupakan bagian dari agenda PBNU untuk ikut serta dalam dinamika internasional dalam upaya membangun harmoni dan perdamaian dari arah lingkungan agama-agama.

“Karena NU adalah organisasi keagamaan, maka NU ingin masuk ke dalam lingkungan aktivisme agama-agama dalam konteks membangun harmoni peradaban dan perdamaian,” ungkapnya.

ASEAN IIDC, lanjutnya, dicanangkan bukan sekadar forum diskusi semata. Lebih dari itu, forum tersebut juga akan menjadi agenda yang sifatnya lebih decisive secara politik, mengingat para undangan yang hadir juga merupakan representasi dari pihak pemerintahan masing-masing negara.

“Karena yang hadir adalah tokoh-tokoh yang terkait dengan pemerintah negara masing-masing. Maka, harapan kita bahwa forum ini nanti akan melahirkan kesepakatan yang strategis dan decisive yang hasilnya bisa diadopsi KTT ASEAN,” tuturnya.

Gus Yahya mengungkapkan, ASEAN IIDC 2023 mengangkat tema “ASEAN Shared Civilizational Values: Building an Epicentrum of Harmony to Foster Peace, Security, and Prosperity”. Acara bakal dihelat di Hotel Ritz Carlton Jakarta hari Senin, 7 Agustus 2023 mendatang.

Di bawah komandonya, Gus Yahya menyatakan pelibatan Nahdlatul Ulama dalam aktivistas internasional merupakan salah satu agenda yang telah dijalankan sejak beberapa tahun lalu di. Yang terbaru adalah perhelatan G20 Religion Forum atau R20.

“R20 menjadi model dialog yang unik belum pernah ada sebelumnya. R20 dilakukan secara reflektif dan apa yang sudah kita selenggarakan di Bali dan Yogyakarta ini yang hendak kita teruskan,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah.

Acara ASEAN IIDC akan dihadiri dan dibuka langsung oleh Joko Widodo (Jokowi) Presiden. Sebanyak 200 undangan meliputi partisipan dan pembicara juga telah terkonfirmasi bakal hadir dalam forum tersebut.

Insyaallah akan dihadiri dan dibuka langsung Joko Widodo Presiden, kami sudah dapat konfirmasi dari kepresidenan. Nanti akan ada sekitar 200 peserta dari berbagai tokoh agama dan sekitarnya dan tokoh yang kami undang ini melalui kerja sama pemerintah negara asalnya,” tutur dia.(faz/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
31o
Kurs