Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan tiga warga negara Indonesia (WNI) di Niger dalam kondisi aman. Meski negara tersebut sedang dilanda kudeta oleh pihak militer.
Walau tidak memiliki perwakilan di Niger, tetapi pemerintah Indonesia melalui KBRI Abuja di Nigeria yang wilayah akreditasinya meliputi Niger, telah menghubungi para WNI yang bekerja di negara tersebut.
“Ada tiga WNI yang bekerja di daerah Taaoua. Mereka sudah dihubungi KBRI dan dipastikan kondisinya aman,” ujar Judha Nugraha Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI dilansir Antara, Selasa (1/8/2023).
Selain ketiga WNI tersebut, KBRI juga mencatat satu WNI bekerja di Ibu Kota Niamey. Tetapi ketika kudeta berlangsung sejak 26 Juli, ia sedang mengambil cuti dan pulang ke Indonesia.
“KBRI Abuja bersama konsul kehormatan kita di Niger akan terus memantau situasi di sana,” janji Judha.
Pada awal pekan ini tentara Niger yang menamakan diri Dewan Nasional untuk Perlindungan Negara (CNSP) menahan Mohamed Bazoum Presiden di kediamannya.
Mereka menyebut situasi keamanan yang memburuk dan pemerintahan yang buruk sebagai alasan melancarkan kudeta.
Bazoum terpilih pada 2021 dalam transisi kekuasaan demokratis pertama Niger sejak memperoleh kemerdekaan dari Prancis pada 1960.
Junta militer yang merebut kekuasaan di Niger, menuduh Prancis merencanakan serangan untuk membebaskan Bazoum yang ditahan dan mengembalikan pemerintah yang digulingkan.
Prancis membantah dan menyebut jika mereka hanya berupaya melindungi warga negara dan kepentingannya di Niger. (ant/saf/ham)