Sabtu, 23 November 2024

AS Gelontor Bantuan Senilai Rp5,2 Triliun untuk Militer Taiwan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Tsai Ing-wen Presiden Taiwan, memberikan keterangan pers usai meninjau latihan tentara cadangan di Nanshipu, Taiwan, Sabtu (12/3/2022). Foto : REUTERS

Amerika Serikat (AS) bakal memberikan bantuan untuk militer Taiwan senilai 345 juta dolar AS, atau sekitar 5,2 triliun rupiah, guna meningkatkan kemampuan pertahanan di negara itu.

Joe Biden Presiden AS mendelegasikan Antony Blinken Menteri Luar Negeri untuk mengarahkan penarikan hingga 345 juta dolar AS dalam bentuk barang dan jasa pertahanan dari Departemen Pertahanan, dan pendidikan serta pelatihan militer, untuk memberikan bantuan kepada Taiwan.

Juru bicara Pentagon memberi keterangan penarikan itu mencakup kemampuan pertahanan diri yang dapat digunakan Taiwan untuk meningkatkan pencegahan saat ini dan di masa yang akan datang.

“Sistem yang termasuk dalam paket bernilai jutaan dolar itu mengatasi persediaan pertahanan kritis, pengetahuan multi medan, antilapis baja, dan kemampuan pertahanan udara,” ujar juru bicara Pentagon dilansir Antara pada Minggu (30/7/2023).

Paket tersebut disahkan setelah kongres menyetujui bantuan militer senilai 1 miliar dolar AS, sekitar 15 triliun rupiah, untuk Taiwan di bawah anggaran Otoritas Penarikan Presiden (PDA) tahun 2023.

Hanya saja, John Kirby sebagai juru bicara Dewan Keamanan Nasional tidak memberikan perinciannya. “Sudah jelas kami menjalankan tanggung jawab kami terhadap Taiwan dan meningkatkan kemampuan pertahanan diri mereka secara sangat serius,” kata Kirby.

“Tidak ada yang berubah tentang hal itu. Dan kami akan terus mencari cara untuk melakukannya,” tambahnya.

Langkah ini sepertinya akan membuat Beijing marah di saat hubungan AS dan China masih tegang akibat perang dagang era Trump, kunjungan resmi mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi, dan dugaan balon mata-mata China yang melintasi wilayah AS.

Meskipun begitu, Blinken dan Janet Yellen Menteri Keuangan AS baru-baru ini mengunjungi China untuk membahas hubungan kedua negara.

China menganggap Taiwan sebagai “provinsi yang memisahkan diri” sementara Taipei bersikeras atas kemerdekaannya sejak 1949.

AS secara resmi mengakui China pada 1979 dan mengalihkan hubungan diplomatik dari Taipei ke Beijing, termasuk Taiwan sebagai bagian dari China daratan. (ant/dvn/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs