Jumat, 22 November 2024

Kementerian ESDM Genjot Program Konversi Sepeda Motor Listrik

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Gelaran kegiatan sosialisasi program konversi sepeda motor listrik, di Denpasar, Minggu (30/7/2023). Foto: Antara

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai melakukan sosialisasi program konversi sepeda motor listrik, menyasar 10 kota, yaitu Denpasar, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Bandung, Medan, Mataram, Kupang, Balikpapan, dan Makassar.

Senda Hurmuzan Kanam Kepala Balai Besar Survei Pengujian Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM mengatakan, sosialisasi itu digelar untuk mengejar target konversi 50 ribu unit sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik, dilansir Antara.

“Tujuan kegiatan ini untuk dapat meningkatkan animo masyarakat mengonversi sepeda motor BBM-nya menjadi sepeda motor listrik dengan mengetahui bagaimana proses konversi sampai uji tipe dan terbitnya surat kendaraan listrik yang nanti dapat dilihat pada coaching clinic pada acara sosialisasi ini,” ujarnya, Minggu (30/7/2023).

Dalam sosialisasi tersebut, Kementerian ESDM juga mengajak komunitas yang bergerak di bidang konversi sepeda motor listrik. Dengan begitu, mereka bisa berinteraksi dengan masyarakat bahkan mengizinkan pengunjung merasakan langsung mengendarai kendaraan dengan komponen utama baterai itu.

Sendra menjelaskan, program konversi dilakukan pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target net zero emission pada 2060.

Alasan pemerintah menyasar konversi sepeda motor listrik karena populasinya lebih dari 120 juta unit dan tren pertumbuhannya mencapai 5-6 persen per tahun.

“Jika bicara emisi, setiap 1 liter BBM menghasilkan 2,5 kg emisi. Jadi kalau 120 juta sepeda motor, sekitar 300 juta kg per hari dan dalam hal potensi penghematan BBM dapat mencapai 51,6 juta barel/tahun dengan asumsi satu motor menghemat BBM 354 liter/tahun dan menurunkan emisi 0,7 ton CO2/tahun,” ungkapnya.

Program konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik ditargetkan mencapai 6 juta unit pada tahun 2030. Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah memberi subsidi bantuan Rp7 juta untuk mengonversi sepeda motor konvensionalnya ke listrik, dengan biaya sebenarnya Rp15 juta.

Dana subsidi disalurkan melalui bengkel konversi yang telah tersertifikasi dan namanya tercatat dalam platform digital Konversi Motor Listrik.

Selain itu, pemerintah juga menawarkan skema lain yaitu konversi swap baterai yang dinilai mampu menekan biaya konversi lebih besar lagi karena baterai sebagai komponen lebih mahal menjadi milik penyedia.

“Baterai dimiliki oleh penyedia baterai swap dan tidak dibebankan kepada konsumen. Selain itu, waktu tunggu pengisian baterai sangat cepat karena baterai kosong tinggal diswap dengan baterai yang penuh di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU),” tandasnya.(ant/fra/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs