Sabtu, 23 November 2024

Melalui Festival Jaranan Promosikan Kearifan Lokal di Jatim yang Beragam

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Dwi Suyanto Kepala Badan Penghubung Pemprop Jatim div Jakarta (mengenakan batik,red) saat menyerahkan penghargaan kepada peserta terbaik. Foto: Jose suarasurabaya.net

Festival Jaranan yang digelar di Anjungan Jawa Timur Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII) Jakarta Timur, Minggu (16/9/2018) ini merupakan upaya dari Badan Penghubung Provinsi Jatim di Jakarta untuk mempromosikan kearifan lokal Jatim yang beragam dan tidak dimiliki daerah lain.

Sehingga peserta festival tidak semata-mata mengejar hadian berupa uang pembinaan tapi ingin menjadi bagian dari seniman yang ingin melestarikan kesenian Jawa Timur berada di Jakarta, ibu kota negara.

Pernyataan itu disampaikan Dwi Suyanto Kepala Badan Penghubung Provinsi Jatim di Jakarta selaku penanggungjawab festival jaranan se-Jabodetabek di Anjungan Jatim TMII, Minggu (16/9/2018).

Kata Dwi, selama ini kesenian tradisional masih dlihat dengan sebelah mata. Kuno, tidak milenial dan disamakan dengan pengamen jalanan. Pengamen yang naik turun bus kota dan Metro Mini yang tidak ada nilainya.

Dengan festival kesenian daerah semacam ini dan promosi di mal diharapkan dapat membalik image negatif terhadap kesenian tersebut.

Dwi menunjuk penari yang tampil di festival Jaranan di Anjungan Jatim TMII, sebagian besar berstatus pelajar dan mahasiswa, yang selama ini sering berlatih di Anjungan Jatim.

Festival Jaranan kali ini hanya mengikutkan tujuh grup mewakili Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Sebagai penyaji terbaik grup jaranan Among Rogo dari Jakarta. Sedang penyaji unggulan terbaik grup jaranan Turonggo Joyo dan grup jaranan Hesthi Siswo Budoyo keduanya juga dari Jakarta.

Menurut Dwi Suyanto, penilain pada festival jaranan ini dititikberatkan pada keserasian, keaslian tari serta pengiring. “Semuanya harus asli sesuai dengan pakem tari jaranan, tidak boleh diselipi atau dikolaborasikan dengan kesenian,” kata Dwi.

Kesenian Ludruk, Reog Ponorogo, Jatilan, Tayub dan Gandrung Banyuwangi juga akan mengisi kegiatan di Anjungan Jatim secara bergiliran. “Selain menampilkan kesenian, daerah yang memperoleh juga diberi kesempatan mempromosikan produk unggulan melalui UMKM,” kata Dwi Suyanto. (jos/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs