Joe Biden Presiden Amerika Serikat (AS) menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dengan Yoon Suk Yeol Presiden Korea Selatan dan Fumio Kishida Perdana Menteri Jepang di Washington pada bulan depan.
“Dalam KTT itu, para pemimpin akan merayakan babak baru hubungan trilateral dan menegaskan kembali ikatan persahabatan dan aliansi kuat antara AS dan Jepang, serta AS dan Republik Korea,” kata Karine Jean-Pierre juru bicara Gedung Putih dilansir Antara, Sabtu (29/7/2023).
Pemerintah Korea Selatan juga mengonfirmasi bahwa KTT trilateral itu akan digelar di Camp David pada 18 Agustus.
“KTT ini akan menjadi peluang penting untuk meningkatkan kerja sama di antara ketiga negara yang memiliki nilai-nilai dasar yang sama ke tingkat baru,” kata Lee Do-woon juru bicara kepresidenan
Lee Do-woon berharap Korea Selatan bersama AS dan Jepang dapat memperkuat tatanan internasional yang berdasarkan aturan. Serta memberikan kontribusi lebih aktif terhadap keamanan serta kemakmuran ekonomi regional dan global.
Terkait agenda KTT tersebut, juru bicara itu mengatakan ketiga pemimpin akan menggelar diskusi mendalam tentang koordinasi kebijakan menyangkut ancaman nuklir dan rudal Korea Utara. Serta kerja sama keamanan ekonomi dan isu regional dan global utama.
KTT yang diusulkan itu akan menjadi KTT trilateral pertama yang digelar secara tersendiri setelah sebelumnya pemimpin ketiga negara hanya mengadakan KTT serupa di sela-sela pertemuan lain, seperti pertemuan regional, kata beberapa pejabat di Seoul.
John Kirby koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk komunikasi strategis AS, menyebut KTT itu menandai kunjungan pertama ke Camp David oleh seorang pemimpin asing sejak 2015.
“Di KTT tersebut, para pemimpin akan merayakan babak baru hubungan trilateral mereka, dan mereka akan menegaskan kembali ikatan persahabatan yang kuat,” katanya.
Jean-Pierre menambahkan, secara khusus, para pemimpin ketiga negara akan mendiskusikan ancaman yang ditimbulkan oleh program nuklir dan rudal Korea Utara yang terus berkembang.
“Ketiga pemimpin akan mendiskusikan perluasan kerja sama trilateral di seluruh Indo-Pasifik dan sekitarnya. Termasuk mengatasi ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh Korea Utara dan memperkuat hubungan dengan ASEAN dan Kepulauan Pasifik,” katanya.
Sementara itu, Korea Utara telah melakukan 69 peluncuran rudal balistik yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 2022. Inu menandai rekor baru untuk jumlah rudal balistik yang ditembakkan dalam satu tahun. (ant/saf/faz)