Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/7/2023), berpeluang menguat terbatas di tengah kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
Melansir Antara, IHSG dibuka melemah pada 3,07 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.945,21. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45, turun 0,47 poin atau 0,05 persen ke posisi 968,81.
“Kami melihat sentimen keputusan The Fed akan menjadi penggerak utama pasar hari ini. IHSG berpeluang melanjutkan penguatan meski terbatas,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari luar negeri, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25-5,5 persen, mencapai level tertinggi sejak tahun 2001, atau dalam 22 tahun terakhir.
Setelah kenaikan tersebut, suku bunga Fed Fund Rate (FFR) telah naik sebanyak 11 kali, dengan total kenaikan sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022. Jerome Powell, Ketua The Fed, menjelaskan bahwa keputusan mengenai suku bunga akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan data ekonomi yang terjadi.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5,1 persen pada kuartal II-2023
Sementara itu, bursa saham AS bergerak melemah pada perdagangan Rabu (26/7/2023). Pelemahan ini disebabkan oleh kekecewaan pasar terhadap keputusan The Fed.
Dari Eropa, bank sentral Eropa (ECB) akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada hari ini. ECB sudah menaikkan suku bunga sebesar 400 bps menjadi 3,5 persen, atau tertinggi dalam 22 tahun terakhir.
Pelaku pasar memperkirakan ECB masih akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps, sebelum mulai menahan suku bunga pada September 2023 mendatang.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 2,89 poin atau 0,01 persen ke 32.671,19, indeks Hang Seng menguat 203,54 poin atau 1,05 persen ke 19.568,68, indeks Shanghai menguat 13,81 poin atau 0,43 persen ke 3.236,84, dan indeks Straits Times menguat 16,96 poin atau 0,51 persen ke 3.321,92. (ant/dvn/saf/ham)