Dokter Tirta Mandira Hudhi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) meminta masyarakat mewaspadai gejala penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) yang bisa dialami oleh semua kalangan, termasuk generasi muda.
Ia mengungkap beberapa gejala GERD yang perlu diwaspadai. Seperti igi berwarna kuning, air ludah berwarna hijau, nyeri pada dada, dan terasa panas di kerongkongan.
Menurut Tirta, GERD bisa dialami oleh generasi muda karena dipengaruhi gaya hidup bebas dan stres berkepanjangan.
“GERD dapat diatasi dengan menerapkan pola hidup sehat dan memperhatikan pola makan yang teratur seperti jaga kebiasaan makan, jam makan, dan pola makan,” ujar Tirta dalam keterangannya pada Rabu (26/7/2023), dilansir Antara.
Dia menyampaikan, terdapat beberapa cara sederhana untuk mengatasi gejala GERD. Bisa dengan mengunyah permen karet untuk menurunkan tingkat keasaman di mulut, kemudian mengonsumsi air rebusan jahe untuk mengurangi gejala GERD.
Mengonsumsi susu juga bisa digunakan untuk mengatasi rasa mual di perut. Namun, bagi orang dengan intoleransi terhadap protein susu, disarankan untuk tetap berhati-hati dan tidak mengonsumsi secara berlebihan.
“Mengatur pola makan dengan mengonsumsi makanan dalam porsi kecil secara perlahan. Hindari makanan pedas, berlemak, tomat, bawang-bawangan, dan cokelat karena dapat memicu naiknya asam lambung,” ujarnya.
Terlebih bagi orang-orang perokok aktif maupun pasif, sebisa mungkin untuk menghindari asap rokok. Karena kandungan nikotin dalam rokok dapat membuat kerongkongan bagian bawah mengendur, sehingga meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Dr Tirta juga menyarankan untuk tidak langsung tidur setelah makan. Kemudian meninggikan posisi kepala saat tidur dengan menggunakan bantal yang lebih tinggi dari kaki, untuk mengurangi risiko terjadinya GERD.
Sekadar diketahui, GERD merupakan penyakit dalam yang terjadi saat asam lambung atau empedu mengalir ke saluran makanan dan mengiritasi dinding dalamnya. (ant/fra/saf/iss)